Liputan6.com, Jakarta - Tim Kampanye Pramono Anung-Rano Karno mempertanyakan alasan Pilkada Jakarta 2024 harus berlangsung dua putaran. Padahal, dari hasil hitung cepat atau quick count maupun hasil C-1 yang sudah diupload oleh KPU melalui aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi Elektronik (Sirekap), pasangan Pramono Anung-Rano Karno meraih perolehan suara di atas 50 persen.
Diketahui, narasi Pilkada Jakarta berlangsung dua putaran berulang kali disampaikan oleh kubu Ridwan Kamil-Suswono di berbagai kesempatan.
Advertisement
Baca Juga
"Nah dasarnya apa mereka mengklaim bahwa ini akan berlangsung 2 putaran karena sampai saat ini saya belum mendengar atau melihat mereka mengklaim bahwa 2 putaran itu berdasarkan C1 maupun C1 resmi yang sudah di upload oleh KPU," kata Bendahara Tim Pemenangan Pramono-Rano, Charles Honoris kepada wartawan di Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (29/11/2024).
Advertisement
Charles mengatakan, dirinya meyakini Pilkada Jakarta hanya berlangsung satu putaran. Hal ini setelah melihat perolehan suara yang didapatkan oleh pasangan Pramono Anung-Rano Karno di atas 50 persen. Artinya, sudah memenuhi syarat sebagai pemenang Pilkada Jakarta 2024. "Keyakinan kami didasarkan oleh fakta-fakta didasarkan oleh bukti C1 yang sudah kami kumpulkan dari setiap TPS dan data C1 yang di upload oleh KPU," ujar dia.
Tunggu Bukti
Terlepas dari itu, Charles menunggu bukti-bukti yang ditunjukkan oleh kubu Ridwan Kamil-Suswono bila mana merasa yakin Pilkada Jakarta akan digelar dua putaran.
"Ya kita buktikan saja rasa optimisme itu berdasarkan apa kalau kami, jadi kita ingin tahu dasar apa yang menjadi alasan mereka meyakini bahwa ini akan berjalan 2 putaran," ujar dia.
Â
Â
Advertisement
Yakin 1 Putaran
Sementara itu, Charles menyakini tidak akan ada putaran kedua karena memang C1 yang sudah di upload oleh KPU membuktikan bahwa Pilkada hanya berlangsung selama 1 putaran saja.
"Saya kok meyakini tidak akan ada 2 putaran," tandas dia.