Liputan6.com, Jakarta - Politikus PPP Teddy Yulianto meminta masyarakat DKI Jakarta cerdas dalam menyikapi isu SARA yang marak jelang Pemilu 2019.
Teddy yang juga caleg DPRD DKI dari PPP dapil DKI Jakarta Selatan ini, mengungkapkan adanya upaya dari seseorang atau sekelompok orang menggunakan isu SARA untuk mendapat simpati dari masyarakat.
"Cara-cara seperti ini sangat mencederai proses demokrasi dan tidak mendidik masyarakat," kata Teddy di sela-sela acara launching Go Relawan Jokowi di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (31/10/2018).
Advertisement
Teddy mengaku dirinya sempat menjadi korban dari strategi kotor tersebut. Mirisnya lagi praktik-praktik tersebut melibatkan aparat RT/RW. Namun, dia enggan menyebutkan daerah mana tersebut.
"Karena saya dari PPP yang notabenenya mendukung, disebut 'zinah'. Cara-cara seperti ini sangat bertentangan dengan keberagaman bangsa kita," tegasnya.
Akibat perlakuan tersebut, dirinya tidak dapat menyampaikan visi misinya, khususnya di bidang pendidikan kepada masyarakat.
"Saya ini ketua yayasan prihatin dengan kondisi pendidikan di masyarakat. Yayasan yang saya pimpin ada program Kejar Paket A, B dan C untuk masyarakat gratis. Saya tidak bisa mensosialisasikan kepada masyarakat karena dihalang-halangi oleh aparat setempat," ungkap Teddy.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tak Terkait Pileg
Padahal, lanjutnya, program tersebut jauh sudah dilakukan tahun-tahun sebelumnya, dan masyarakat mendapatkan manfaat dari program itu.
"Sekarang di masa kampanye banyak RT/RW menolak. Kalau begini yang dirugikan masyarakat. Saya tegaskan, program ini tidak ada hubungannya dengan pencalegan saya, sudah berjalan beberapa tahun sebelumnya," tukasnya.
Teddy yakin, masyarakat telah menyadari betapa pentingnya pendidikan. Namun kenyataannya, ketika ada pihak yang peduli justru dihalang-halangi karena kepentingan politik sesaat.
Advertisement