Tingkatkan Partisipasi Pemilih Milenial, KPU Surakarta Goes To School

Pendidikan pemilih Pemilu ini akan menyadarkan pemilih milenial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

oleh Liputan6.comDevira Prastiwi diperbarui 02 Nov 2018, 14:03 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2018, 14:03 WIB
Ketahui Informasi Penting Ini Agar Jadi Pemilih Pemula Cerdas dan Berdaulat!
Ayo ramai-ramai ajak teman dan keluarga kamu untuk ikut Pemilu Serentak 2019.

Liputan6.com, Surakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surakarta melakukan berbagai kegiatan sosialisasi, terutama kepada kelompok muda pemilih pemula milenial untuk meningkatkan partisipasi dalam Pemilu 2019 di Kota Solo, Jawa Tengah.

Menurut Divisi Bidang Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Kota Surakarta Kajad Pamuji Joko Waskito, KPU mendorong dan melaksanakan pendidikan pemilih kepada kelompok milenial dengan program dan kegiatan seperti KPU goes to school dan pendidikan pemilih berbasis keluarga.

Bahkan, kata Kajad, saat sosialisasi pemilih milenial, KPU juga melaksanakan asistensi pelaksanaan pemilihan Ketua Osis, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) kampus, dan organisasi kepemudaan keagamaan.

"Materi sosialisasi pendidikan pemilih (sosdiklih) memberikan pemahaman pentingnya pemilu dan demokrasi untuk berkelanjutannya, proses pemerintahan negara bangsa yang berbentuk Republik Indonesia," ujar Kajad, seperti dilansir Antara, Jumat (2/11/2018).

Kajad menilai, pemahaman tersebut dilengkapi dengan pengetahuan tata cara untuk menjadi pemilih cerdas dengan mengenalkan sistem Pemilu di Indonesia.

Untuk itu, kata dia, pendidikan pemilih ini akan menyadarkan pemilih milenial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Soal pemilih pemula milenial, menurut Kajad, KPU juga berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Surakarta terkait dengan data pemilih pemula yang sudah disediakan dalam data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4).

"Pada DP4 itu, sudah menyertakan pemilih yang berumur 17 tahun pada hari pencoblosan tangga 17 April 2019. Bahan DP4 ini, menjadi bahan pemetaan tempat pemungutan suara (TPS), dan bahan pemutakhiran dan pencocokan penelitian data pemilih dalam Pemilu mendatang," kata Kajad.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Dapat Respons Positif

Ilustrasi Generasi Milenial (iStockphoto)
Ilustrasi Generasi Milenial (iStockphoto)

Selain itu, Kajad mengaku kegiatan sosialiasi yang dilakukan KPU mendapat respons positif dari kelompok milenial. Bahkan, mereka ikut mensosialisasikan tahapan Pemilu lewat media sosial.

Sosialisasi itu, menurut Kajad, mulai dari bagaimana cara menjadi pemilih dalam daftar pemilih, cara antisipasi politik uang, hingga mengikuti perkembangan proses pencalonan terkait Peraturan KPU Nomor 20 Tahun 2018 yang mencantumkan pakta integritas Parpol untuk tidak mencalonkan caleg yang pernah tersangkut tindak pidana korupsi.

"Keterlambatan untuk kampanye generasi milenial memang belum sampai secara praktis ikut. Generasi milenial baru tahapan menjadi pemilih cerdas, untuk mengetahui track record caleg/paslon lewat selancar di media internet untuk menentukan pilihannya dan mensosialisasikan ke teman-temannya," tegas Kajad.

KPU Kota Surakarta untuk tahapan daftar pemilih tetap (DPT) pengecekan dan perbaikan di tingkat kelurahan atau penitia pemungutan suara (PPS) hingga batas waktu Sabtu, 3 November 2018 besok.

Jumlah DPT hasil perbaikan 1 (DPTHP-1) di Kota Surakarta sebanyak 408.787 pemilih dengan 1.732 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Dari hasil perbaikan itu, nanti akan diumumkan melalui rapat pleno tingkat kota menjadi DPTHP-2 pada 11 November 2018 mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya