Sempat Dirawat Usai Pemilu, Ketua KPPS Konawe Kepulauan Meninggal Dunia

La Hambu meninggal dunia karena kelelahan usai melakukan tugas sebagai KPPS.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 29 Apr 2019, 16:43 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2019, 16:43 WIB
La Hambu meninggal dunia karena kelelahan usai melakukan tugas sebagai KPPS. (Liputan6.com/Akbar Fua)
La Hambu meninggal dunia karena kelelahan usai melakukan tugas sebagai KPPS. (Liputan6.com/Akbar Fua)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada salah satu kecamatan di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) meninggal dunia karena kelelahan, Senin (29/4/2019) sekitar pukul 08.30 Wita. Pria tersebut diketahui bernama La Hambu SPd, Ketua KPPS TPS I Desa Mosolo Kecamatan Wawonii Tenggara Kabupaten Konawe Kepulauan.

La Hambu merupakan warga asal Kabupaten Buton yang menetap dan bertugas di wilayah Konawe Kepulauan. Dia juga merupakan Ketua KPPS yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar di wilayah Mosolo.

Dari informasi pihak keluarga, La Hambu meninggal dunia karena kelelahan usai melakukan tugas sebagai KPPS. Tiga hari setelah pemungutan suara Pemilu 2019, La Hambu tiba-tiba drop dan langsung dilarikan ke Puskesmas.

Sempat mendapat pertolongan pertama di puskesmas Kecamatan Langara. Namun, tidak banyak membantu saat kondisi tubuhnya makin melemah.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Ke Rumah Sakit Naik Kapal

Selanjutnya, keluarga melarikan La Hambu ke rumah sakit kabupaten. Dirawat selama beberapa hari di Konawe Kepulauan, La Hambu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Kota Kendari.

Endang (57), salah seorang keluarga korban mengatakan, La Hambu dibawa dengan kapal laut dari Konkep menuju Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari pada Minggu 28 April.

"Tadi dia meninggal, kami juga kaget karena tak mengira akan separah ini," ujarnya.

Ketua Bawaslu Konawe Kepulauan, Iskandar mengatakan La Hambu sempat sakit usai menyelesaikan perhitungan suara pemilu 17 April 2019 lalu. Karena alat medis yang tak memadai, korban dilarikan ke Kota Kendari yang berjarak 4 jam perjalanan dengan kapal laut.

"Kami menyatakan belasungkawa atas meninggalnya korban. Korban sebenarnya sudah dirawat, namun karena penyakitnya kambuh jadi menyebabkan kondisi tubuhnya menurun," ujar Iskandar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya