Liputan6.com, Jakarta - Aspek investasi sebuah properti, terutama rumah, terdiri dari capital gain atau nilai jual kembali dan juga sewa.
Nah, ada kala seorang calon pembeli berminat dengan rumah Anda tetapi pada saat yang sama rumah tersebut masih dalam status disewa.
Baca Juga
Kalau sudah begitu, ini langkah yang bisa Anda lakukan agar kedua kesempatan tersebut tidak hilang.
Advertisement
Mengusir penyewa karena rumah akan dijual adalah hal yang nyaris mustahil, kecuali sang penyewa melakukan pelanggaran kontrak. Sementara tawaran yang bagus tidak datang dua kali.
Seperti dinukil dari Zillow dan Rumah.com, berikut ini dua hal yang bisa Anda lakukan seperti ditulis Rabu (9/3/2016).
Pilihan pertama: Tunggu sampai masa sewa berakhir
Kebanyakan broker real estate memberi saran agar penjual rumah menunggu sampai habisnya masa kontrak sebelum menjualnya ke orang lain.
Sesuai pengalaman mereka, para penyewa tidak jarang meninggalkan beberapa kerusakan selama menempati hunian Anda.
Oleh karena itu, langkah terbaik adalah membiarkan mereka pergi dahulu, baru kemudian lakukan renovasi untuk membersihkan rumah sebelum dijual ke pihak kedua.
Penantian ini bisa menjadi hal penting jika Anda mendapati penyewa yang merasa "diusir" dari rumah sewanya.
Bisa saja, mereka meninggalkan rumah Anda dengan meninggalkan bercak cat di dinding atau bekas kotoran yang dibiarkan berserakan di rumah. Hasilnya, rumah Anda akan nampak kurang menarik di mata calon pembeli.
Namun di sisi lain, Anda juga harus mempertimbangkan keseimbangan keuangan pribadi. Jangan sampai setelah penyewa pergi, Anda terpaksa menunggu berbulan-bulan untuk mendapatkan calon pembeli yang pas.
Jadi, pastikan sebelum menghabiskan kontrak sewa, Anda telah memegang uang yang cukup untuk keperluan bulanan Anda.
Pilihan kedua: Ajak penyewa untuk bekerjasama
Anda bisa berkomunikasi dengan penyewa. Kebanyakan penyewa, ketika mendengar rumah sewanya akan dijual memilih untuk mencari tempat pindah yang baru.
Kasus lain, kalau mereka menolak untuk pindah, Anda bisa ajak mereka bekerjasama. Penyewa bisa memberikan opini yang objektif mengenai rumah yang mereka tempati. Minta agar mereka memberikan opini positif agar calon pembeli tertarik untuk membeli rumah Anda.
Jika mereka setuju untuk bekerjasama, Anda bisa beri bonus menarik. Sebagai contoh, memberi diskon harga sewa dalam dua atau tiga bulan ke depan. Jika rumah siap terjual, beri ucapakan terimakasih dengan membayar ongkos pindahannya.
Lalu, bagaimana jika penyewa Anda tidak bisa diajak bekerjasama? Anda terpaksa harus menjual rumah setelah masa sewa berakhir, atau menawarkan rumah kepada calon pembeli dengan nilai investasi tertentu karena terdapat penyewa di dalamnya.
Pilihan tetap ada di tangan Anda, karena Anda adalah pemilik sah rumah tersebut. (Isnaini/Ahm)