Liputan6.com, Jakarta - Tak terasa 12 bulan di tahun 2018 sudah berakhir. Iini saatnya menyiapkan resolusi selanjutnya dan harus diwujudkan agar tidak menjadi ‘resolusi’ terus-menerus.
Begitu pula dengan resolusi membeli rumah. Jangan sampai rencana satu ini luput dari fokus Anda, sebab semakin lama ditunda akan semakin sulit digapai.
Perlu diingat, harga rumah yang semakin mahal dari tahun ke tahun harus menjadi salah satu alasan Anda mengambil keputusan cepat. Tak harus besar, tipe mungil pun tak masalah sebagai rumah pertama.
Advertisement
Dari sudut pandang saat ini, rumah memang dibutuhkan sebagai sarana tempat tinggal. Namun di masa depan, Anda dapat merenovasi atau membeli rumah yang lebih besar seiring dengan peningkatan kebutuhan keluarga. Tentu saja, asset ini bisa Anda wariskan ke anak-cucu.
Baca juga: Panduan Lengkap Beli Rumah Pertama
“Willingness itu merupakan poin pertama yang harus dikoreksi dari diri sendiri. Sudah seberapa besarkah Anda melihat rumah sebagai prioritas? Ingat, kalau tidak sekarang kapan lagi!” ucap perencana keuangan, Kaukabus Syarqiyah, kepada Rumah.com.
Menurutnya, memang ada sebagian orang yang dianugerahi dana cukup untuk membeli rumah secara cash, walaupun bertahap. Dengan kondisi ini rasanya rencana beli rumah tidak dianggap sebagai kendala berat.
Tetapi berbeda cerita jika pendapatan Anda belum sebagus kelompok tersebut.
KPR Masih Dominan
“Di Indonesia, penggunaan KPR memang masih menjadi sumber pembiayaan dominan bagi konsumen dalam pembelian tempat tinggal. Jumlahnya sekitar 70%,” ujar Marine Novita, Country Manager.
Ia menambahkan, umumnya bank memberikan bunga sebesar 9-12% kepada konsumen yang memilih skema KPR.
Bagi Anda yang belum memprioritaskan rumah, Marine juga mengingatkan tentang faktor-faktor yang membuat harga rumah yang terus melonjak.
“Selain jumlah penduduk yang meningkat dan lahan yang terbatas, Anda juga harus menyadari bahwa harga bahan bangunan dan upah pekerja yang membangun rumah juga terus merangkak setiap tahun. Jika pembelian rumah terus ditunda, maka Anda akan mendapat harga yang semakin tinggi,” tambahnya.
Nah, dengan waktu setahun penuh, apa yang harus Anda lakukan untuk mewujudkan impian memiliki rumah sendiri? Berikut tips yang bisa Anda lakukan mulai hari ini.
Advertisement
Cek kemampuan sedari dini
“Bagi yang sudah berumahtangga, segera cek tujuan finansial secara bersama. Begitupun dengan yang masih single atau belum menikah. Cek kembali, mau dikemanakan sih penghasilan Anda tiap bulan?” ujar Kikau.
Setelah berkomitmen untuk memprioritaskan rumah, Anda dapat mulai mengukur kemampuan finansial agar lebih mudah menentukan kisaran harga properti yang akan Anda beli.
(Eits, jangan coba-coba beli rumah di pinggir kota tanpa menyimak ulasan wilayahnya di Area Insider Rumah.com!)
Sebanyak 1/3 dari jumlah penghasilan Anda adalah nilai maksimum yang akan jadi cicilan. Setelah itu, mulailah mencari properti dengan harga yang sesuai.
“Pemasukan bulanan sekian tapi berharap punya rumah dengan harga lebih dari itu. Tidak sesuai, kan? Reality check itu harus dalam kondisi seperti ini,” Kikau menegaskan.
Banyak waktu untuk menabung DP
Mengingat waktu yang masih panjang, maka saran terbaik adalah pangkas pengeluaran yang tidak berguna. Simpanlah uang Anda untuk DP rumah dan berusahalah untuk menemukan penghasilan tambahan.
“Aturlah keuangan agar rumah bisa terbeli walaupun kredit. Selain mengencangkan porsi tabungan untuk DP, mencari pekerjaan sampingan dapat menjadi salah satu jalan keluar terbaik. Biasanya saat sudah mendesak, otak dan badan manusia bisa bekerja lebih keras daripada normal,” imbuhnya.
Baca juga: Rumah.com Property Index untuk mencari tahu tren kenaikan harga properti per kuartal di berbagai lokasi favorit
Kabar baiknya, kini Bank Indonesia telah resmi melonggarkan aturan Loan to Value (LTV) yang memberikan keringanan persentase uang muka bagi calon pembeli rumah pertama.
Bila sebelumnya adalah 15% sekarang DP bahkan bisa 0% tergantung profil kredit Anda sendiri. Dampaknya, Anda bisa beli rumah tanpa DP. Jadi, tunggu apa lagi?
Advertisement
Bijak Memilih Langkah
Rumah memang merupakan prioritas yang sebaiknya dimiliki semua orang. Namun bukan berarti Anda boleh melakukan segala cara yang salah untuk mencapainya. Mengajukan Kredit Tanpa Agunan (KTA) demi uang muka, misalnya.
“Jika kurangnya sedikit lagi, lebih baik ditahan saja resolusinya daripada menimbun utang. Anda akan dihadapkan oleh kredit rumah yang nominalnya cukup besar. Akan lebih menyesakkan lagi bila ditambah dengan cicilan KTA berikut bunganya,” ia mencontohkan.
(Mau tahu apa saja dokumen yang harus diurus dalam proses pembelian rumah pertama? Simak selengkapnya di Panduan Rumah.com)
Menurutnya, alangkah lebih bijak bila Anda merelakan barang yang jarang terpakai dan punya nilai cukup tinggi.
“Seperti kamera SLR yang harganya lumayan mahal. Uang hasil penjualannya bisa dialokasikan untuk menambal kekurangan itu tadi,” tambahnya.
Cerdas Menemukan Informasi
Bagi konsumen cerdas, informasi akurat adalah penting. Brosur dan janji manis developer tidak bisa menjadi andalan satu-satunya.
“Rumah adalah investasi penting dalam hidup. Anda harus mempersenjatai diri Anda dengan informasi yang valid untuk bisa memilih hunian yang terbaik bagi masa depan keluarga Anda,” ujar Marine.
Ia menambahkan, konsumen membutuhkan review terlengkap yang bisa mengungkap spesifikasi bangunan, infrastruktur yang akan dibangun di sekitar lokasi, rumah sakit terdekat, pilihan transportasi publik hingga analisis harga di sekitar lokasi.
“Inilah alasan kami menyediakan fasilitas Review Properti (www.rumah.com/review). Kami menyediakan ulasan transparan, obyektif dan professional dari para ahli yang bisa menjadi andalan para pencari rumah untuk menemukan rumah impian,” tambah Wasudewan.
Dengan cara ini, konsumen pun dapat menghemat waktu karena dapat membandingkan banyak perumahan dengan cepat sebelum berkunjung ke lokasi.
(Jika Anda merupakan pembeli hunian pertama dan masih ragu dengan rumah tinggal incaran Anda, tanyakan apa saja informasi yang dibutuhkan melalui Tanya Agen)
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Advertisement