Pasar Cenderung Berpihak pada Segmen Bawah dan Menengah di 2017

Diperkirakan pergerakan pasar properti tetap akan tumbuh meskipun masih landai. Pergerakan nyata diprediksi paling cepat paruh kedua 2017.

oleh Wahyu Ardiyanto diperbarui 20 Jan 2017, 18:09 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2017, 18:09 WIB

Liputan6.com, Jakarta Seperti yang telah diprediksi oleh Indonesia Property Watch (IPW) dan banyak pengamat properti sebelumnya, siklus pasar perumahan yang diperkirakan akan menunjukkan titik balik di Q3-2016 akhirnya memang kejadian.

Dan yang menggembirakan, tren positif ini pun terus berlanjut di Q4-2016 meskipun dengan pertumbuhan yang masih belum signifikan. Walau pertumbuhannya belum signifikan, namun pasar perumahan mulai bergerak on the track.

Simak juga: Ini yang Bikin Pasar Properti ‘Mager’ Alias Malas Bergerak

Hal ini tergambar dari hasil riset terbaru yang dirilis Indonesia Property Watch yang menunjukan terjadi kenaikan terhadap jumlah unit yang terjual di Q4-2016, sebesar 12,5% (qtq).

Dibandingkan Q3-2016, angka ini tentu saja masih lebih rendah -1,3% (yoy) jika dikomparasi dengan triwulan yang sama tahun lalu. Kenaikan ini terjadi di semua wilayah di Jabodebek – Banten, kecuali Bekasi yang menurun tipis -1,3% (qtq).

Menurut Ali Tranghanda, pemerhati properti dari IPW, meskipun terjadi kenaikan berdasarkan jumlah unit yang terjual, namun berdasarkan nilai penjualan angkanya mengalami penurunan -6,0% (qtq) dan 32,3% (yoy). Hal ini menggambarkan bahwa pasar terus bergeser ke segmen menengah sampai bawah.

*Klik di sini untuk mengetahui daftar perumahan baru dengan informasi detail dan ulasan yang mendalam.

“Dan berdasarkan harga juga terlihat bahwa pasar bawah dengan harga dibawah Rp 300 jutaan memberikan kontribusi sebanyak 34,9%, diikuti segmen menengah bawah (Rp 300 – 500 juta) sebesar 33,8%, segmen menengah (Rp 500 juta – 1 miliar) sebesar 23,8%, segmen menengah atas (di atas Rp 1 miliar) sebesar 7,5%,” jelas Ali kepada Rumah.com.

Dengan kondisi tren suku bunga yang menurun, maka pola pembiayaan konsumen segmen menengah sampai bawah mulai terus bergeser ke pola KPR. Meskipun demikian, untuk konsumen segmen atas relatif memiliki kecenderungan untuk memilih pembelian rumahnya dengan cash keras atau bertahap.

“Hal di atas tergambar dari hasil riset yang menyatakan bahwa pola pembiayaan konsumen segmen atas yang memilih menggunakan KPR menurun menjadi 75,4%, lebih rendah dari hasil riset sebelumnya yang sebesar 80,2%,” terang Ali.

Ali juga memperkirakan bahwa pergeseran pasar ke segmen menengah akan terus berlanjut di Q1-2017. Meski harus diakui pasar tipe besar belum akan bergerak di triwulan berikutnya menyusul isu politik dan keamanan yang relatif akan mengganggu keputusan pembelian rumah di segmen besar.

“Meskipun demikian Diperkirakan pergerakan pasar properti tetap akan memperlihatkan pertumbuhan meskipun masih landai. Pergerakan nyata diprediksi baru akan terlihat paling cepat paruh kedua tahun 2017,” ulas Ali.

 

Foto: Pexels

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya