PUPR Konsisten Basmi Kawasan Kumuh di Jawa dan Makassar

Demi menyelesaikan pekerjaan utama yang cukup berat ini, PUPR telah melaksanakan program KOTAKU atau singkatan dari Kota Tanpa Kumuh.

oleh Fathia Azkia diperbarui 06 Feb 2017, 07:54 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2017, 07:54 WIB
program sejuta rumah
Ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut kawasan permukiman kumuh di Indonesia saat ini luasnya mencapai 38.431 hektar, di mana 23.473 hektar di antaranya berada di wilayah perkotaan dan 11.957 hektar berada di wilayah perdesaan.

Demi menyelesaikan pekerjaan utama yang cukup berat ini, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan telah melaksanakan program KOTAKU atau singkatan dari Kota Tanpa Kumuh.

Hasilnya, pemerintah sudah berhasil melakukan penataan kawasan di beberapa daerah di Pulau Jawa selama tahun 2016, salah satunya bantaran Sungai Kalipepe di Kota Surakarta, Jawa Tengah.

(Daftar rumah subsidi se-Indonesia ada di sini)

Sungai Kalipepe membentang dari Gilingan-Bendung Karet Tirtonadi-Balapan-Pasar Legi-Pasar Gede-Demangan yang melintasi beberapa kawasan permukiman kumuh di Kota Surakarta.

“Sebagai bagian dari bantaran Kalipepe, kementerian telah melakukan peningkatan kualitas lingkungan dengan penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai sarana interaksi warga,” terang Basuki dalam siaran pers yang dikutip Rumah.com.

Pekerjaan yang dilakukan meliputi pembuatan jalan paving, saluran drainase, pagar pembatas sungai, tong sampah 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle), RTH, dan ubin bagi pengguna berkebutuhan khusus.

Baca juga: 2.162 Ha Kawasan Kumuh Dientaskan Sepanjang 2016

Selain itu, pemerintah juga sudah menuntaskan kawasan permukiman kumuh di Yogyakarta, tepatnya di belakang Terminal Bis Antar Kota Giwangan.

Sebelumnya, sebagian kawasan yang berada di bantaran kali itu dipergunakan sebagai tempat pembuangan sampah secara liar.

Sampai akhirnya Kementerian PUPR bersama Pemkot Yogyakarta melakukan penanganan dengan membangun gazebo, RTH, dan taman di lokasi tersebut sehingga diharapkan warga dapat membuang sampah pada tempat yang sudah ditentukan.

(Baca review properti untuk mengetahui kondisi lingkungan perumahan yang Anda incar)

Tidak hanya itu, dibangun juga balai warga, area Mandi Cuci Kakus (MCK), serta jalan lingkungan yang berfungi untuk memudahkan aktivitas warga.

Selain di Surakarta dan Yogyakarta, permukiman kumuh di Kota Surabaya pun tak luput dari perhatian. Hasilnya, kawasan Sukolilo Baru yang berdekatan dengan kawasan wisata Pantai Kenjeran telah ditata sedemikian rupa dan bisa dinikmati masyarakat.

Baca juga: 610 Ribu Rumah Tak Layak Huni Dibasmi Hingga 2019

“Pembenahan ini segera dilangsungkan sebab penyebaran permukiman kumuh yang sudah bergerak ke arah pantai sangat merusak keindahan dan kelestarian alam,” ujarnya.

Dalam hal ini, Kementerian PUPR bersama Pemkot Surabaya melakukan upaya penataan di kawasan tersebut dengan pembuatan pagar, jalan lingkungan, saluran drainase dan RTH.

Selain Pulau Jawa, lingkungan kumuh di perkotaan lain yang juga dilakukan penataan pada tahun 2016 mencakup kawasan Kemuning, Kota Banjarbaru seluas 15,66 ha. Berikut juga kawasan Pampang, Kota Makassar sebesar 21,15 ha.

Tak hanya itu, Kementerian PUPR bersama pemerintah kota setempat turut membersihkan kawasan kumuh di Kali Remu, Kota Sorong, Praya yang terletak Kabupaten Lombok Tengah dan kawasan Pesisir Banjar Ampenan Selatan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat yang bahkan menjadi kawasan percontohan bagi beberapa daerah sekitarnya.

(Klik rumah.com/perumahan-baru dan temukan lebih dari 200 proyek apartemen dan rumah terbaru)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya