Liputan6.com, Jakarta AC (air conditioner) atau pendingin ruangan sudah menjadi kebutuhan utama dalam sebuah hunian.
Meskipun menyebabkan pembengkakan pemakaian listrik, tampaknya kenyamanan menghuni lebih dipentingkan oleh kebanyakan orang saat ini. Tak heran kalau AC dari beragam merek dagang selalu laris manis.
Indonesia sebagai salah satu negara tropis yang umumnya bersuhu 27°C – 34°C menjadi salah satu negara dengan pengguna AC terbanyak di Asia.
Advertisement
Lalu, bagaimana langkah memilih AC yang tepat agar nyaman ditinggali dan pengeluaran listrik tidak terlalu boros. Simak tips berikut dari Rumah.com.
Langkah 1
Cek daya dan instalasi listrik di rumah Anda, termasuk saat terjadi starting pertama AC dihidupkan. Jika usia instalasi listrik di atas 10 tahun, sebaiknya panggil tukang listrik yang lebih ahli untuk mengeceknya.
Daya listrik yang dibutuhkan untuk menghidupkan satu AC cukup besar sehingga ditakutkan terjadi overload pada kabel yang dapat menyebabkan menimbulkan korslet.
Langkah 2
Perhatikan PK (daya kuda – satuan kapasitas AC) dalam memasang AC. Ini berkaitan dengan penggunaan listrik. Sesuaikan PK AC yang Anda pilih dengan ruangan.
AC pada umumnya tersedia dalam ukuran 1/2, 3/4, 1, 1 1/2, 2, hingga 2 1/2 PK. Makin besar PK, makin cepat kemampuan AC mendinginkan ruangan, namun makin besar listrik yang digunakan. Pilih PK yang efektif dan efisien untuk ruangan Anda.
Berapa PK yang dibutuhkan setelah mendapatkan hasil BTU/h dari luas ruangan:
½ PK = 5000 BTU/h, dipergunakan untuk luas ruangan 10m2.
¾ PK = 7000 BTU/h, untuk luas rungan 14m2.
1 PK = 9000 BTU/h, untuk luas ruangan 18m2.
1 ½ PK = 12000 BTU/h, untuk luas ruangan 24m2.
2 PK= 18000 BTUh, untuk luas ruangan 36m2.
Langkah 3
Jika Anda memiliki bujet lebih, coba pikirkan untuk membeli AC inverter. AC inverter lebih hemat digunakan untuk ruang tertutup. Atau, ruang yang tidak banyak aktivitas orang keluar-masuk. Sementara AC non-inverter hemat jika perhitungan PK dan penyetelan suhunya tepat.
AC non-inverter sangat direkomendasikan untuk ruangan yang sering terbuka, karena kerja kompresor tetap sama tanpa ada kenaikan Watt (daya).
(Simak juga: Pilih Air Cooler atau AC? Ketahui Bedanya!)
Langkah 4
Jika ruang yang akan dipasang AC memiliki ventilasi/jendela, tutup lubang ventilasi tersebut dengan karton/plastik untuk meningkatkan efisiensi AC. Jangan letkakan AC di atas pintu dan sebaiknya panjang pipa dari unit indoor ke outdoor tidak lebih dari 15 meter.
Tentukan pemasangan pipa untuk pembuangan air hasil kondensasi. Sementara untuk menghindari getaran unit outdoor, jangan letakan di tembok yang sama dengan unit indoor. Unit outdoor sebaiknya diletakan pada ruang terbuka dan dapat dijangkau untuk maintance.
Langkah 5
Pilih AC yang memiliki fitur kesehatan bagi tubuh, seperti plasma filter, plasmacluster, plasmaster, dan nanoe-g.
Fitur-fitur tersebut dapat menghindari terjadinya pertumbuhan virus, bakteri dan jamur walaupun tidak semua bakteri tersebut mati, setidaknya 85% ruang tersebut steril dari bakteri dan virus. Ini penting terutama untuk Anda yang memiliki anak kecil.
Selain itu pilih AC yang memiliki flat panel serasi dengan design ruang Anda. Anda juga bisa memilih fitur-fitur lain sesuai dengan kebutuhan Anda.
Langkah 6
Pilihan tipe, model dan merek sesuai dengan kebutuhan Anda. Saat ini ada beragam jenis, tipe dan merek AC. Anda dapat minta bantuan referensi dari teman, kerabat yang pernah memakai merek tertentu atau minta staf toko untuk menjelaskan kelebihan dan kekurangan produk.
Pastikan Anda membeli produk di toko terpercaya sehingga terjamin keasliannya. Cek garansi barang yang Anda beli.
Langkah 7
Untuk menghemat listrik, atur suhu AC selalu di atas 22 derajat, atur kecepatan kipas pada posisi medium, dan cuci filter AC setiap satu minggu sekali dan cuci seluruh unit indoor & outdoor setiap enam bulan sekali.
Lakukan pengecekan unit setiap 10 bulan sekali untuk menghindari terjadinya overload yang akan berakibat membludaknya tagihan listrik.
Hunian dengan udara yang sejuk menjadi idaman banyak orang. Karena itu, banyak yang berburu rumah peristirahatan di kawasan dingin seperti Bandung. Tertarik mencari hunian di Bandung? Simak pilihannya mulai Rp200 Jutaan di sini.
Foto: Rumah.com/Getty Images
Rina Susanto