Liputan6.com, Jakarta Sejak dua tahun silam, koridor Margonda, Depok, terus digempur pembangunan hunian vertikal alias apartemen. Apalagi sejak Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok menyebut Depok berada dalam status ‘mendesak’ imbas menipisnya pasokan lahan dan melonjaknya harga tanah yang nyaris merata.
Tercatat, harga tanah di Margonda berkisar Rp20 Juta-Rp30 Juta per meter persegi.
Direktur Utama PT Menara Depok Asri (MDA), Alwi Bagir Mulachela, mengatakan saat ini rental yield apartemen di Margonda mencapai 8%-9% per tahun.
Advertisement
“Calon pembeli apartemen diproyeksikan akan mendapatkan capital gain sebesar 15%-20% per tahun. Buktinya, apartemen terbaru kami yakni Pesona City ditawarkan Rp300 Jutaan tahun lalu, dan tahun ini harganya sudah naik menjadi Rp500 Juta. Pertumbuhan tersebut dipengaruhi adanya pembangunan infrastruktur yang bakal hadir di Kota Depok,” ujarnya kepada Rumah.com.
Salah satu contoh fasilitas publik yang akan rampung adalah Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), yang ditargetkan beroperasi tahun depan.
“Dengan beroperasinya RSUI, pasar sewa apartemen diyakini akan tambah bergairah. Kenapa demikian, sebab ada ratusan karyawan, dokter, dan keluarga pasien rawat inap yang akan membutuhkan hunian.” ujar Jemmy Handrianus, President Director Coldwell Banker Property Connections (Residential).
Baca: RSUI Dongkrak Bisnis Apartemen Sewa di Depok
Tidak hanya itu, warga Depok sebentar lagi juga akan menikmati jalur tol teranyar yaitu Tol Cijago (Cinere-Jagorawi) seksi II, yang membentang dari Bogor Raya hingga Kukusan, Beji. Sedangkan seksi III, ruas Kukusan-Cinere tengah dalam tahap pembebasan lahan.
Tol Cijago merupakan bagian dari jaringan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II yang melingkar dari Bandara hingga Tanjung Priok. Jaringan JORR II merupakan lingkaran kedua dari jaringan Tol JORR.
Harga Masih Dinamis
Seiring dengan percepatan infrastruktur kota, data Rumah.com Property Index mencatat pertumbuhan median harga apartemen di Depok sempat melejit pada kuartal pertama tahun 2016. Di mana harga yang sebelumnya berada di kisaran Rp14,29 Juta per meter persegi terkoreksi menjadi Rp15,24 Juta/m2, atau naik sebesar 6,67%.
Sementara dari kuartal pertama ke kuartal kedua, harga kembali mengalami peningkatan sebesar 9,37% yang menyebabkan harga jual apartemen naik menjadi Rp16,67 Juta per meter persegi.
Meski begitu, tren kenaikan ini tak bertahan lama sebab penurunan terjadi pada enam bulan terakhir di 2016.
Penurunan yang terjadi rupanya berimbas hingga Q1 tahun ini, sehingga harga apartemen tidak mengalami perubahan sama sekali alias tetap berada di angka Rp16 Juta per meter persegi.
Baca: Lahan Menipis, Properti Depok Siap Tumbuh ke Atas
“Jika dilihat berdasarkan trennya sejak 2015, median harga apartemen di Depok cenderung meningkat pada enam bulan pertama awal tahun, lalu menurun namun tidak signifikan di enam bulan terakhirnya. Bagi end-user, ini bisa menjadi celah mengetahui harga pasti agar menemukan apartemen yang sesuai budget,” ujar Wasudewan, Country Manager Rumah.com.
Demi membantu dan memudahkan masyarakat dalam menemukan hunian, Rumah.com saat ini telah dilengkapi sejumlah fitur seperti Review Properti dan fasilitas virtual tour 3 Dimensi.
“Ini penting sekali bagi mereka yang hanya memiliki waktu dan informasi terbatas tentang lokasi dan properti pilihan mereka,” tandasnya.
Tertarik berinvestasi apartemen baru di Kota Depok? Klik Perumahan Baru dan temukan pilihan apartemen mulai harga Rp300 Jutaan.