Pakai Drywall Demi Kurangi Global Warming

Material bangunan yang ramah lingkungan harus memenuhi persyaratan seperti proses produksinya tidak menghasilkan zat-zat berbahaya

oleh Fathia Azkia diperbarui 21 Jun 2017, 13:29 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2017, 13:29 WIB
dinding kering
Teknik Drywall

Liputan6.com, Jakarta Masalah pemanasan global atau global warming yang terjadi di Bumi makin mengkhawatirkan. Contoh nyatanya sudah terjadi di sepanjang tahun lalu, di mana 2016 diklaim sebagai tahun terpanas dalam sejarah.

Menurut Profesor Geografi dari Victoria University, James Renwick, El Nino di Samudera Pasifik yang melanda dalam beberapa bulan di tahun lalu terbilang sangat kuat sehingga menyebabkan Bumi semakin panas.

Nah, apakah bulan Mei kemarin Anda merasakan hawa panas yang lebih dahsyat bahkan di malam hari?

Faktornya lantaran bulan lalu (Mei) adalah bulan yang selama ini terus mengalami pelonjakan suhu di darat dan laut selama 30 tahun. Mei ini adalah yang terpanjang dan terpanas sejak pencatatan suhu dimulai pada 1880. Demikian seperti disebut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Alhasil, beranjak dari masalah tersebut, sejumlah distributor bahan bangunan seperti PT Saint-Gobain Construction Products Indonesia (SGCPI) mengeluarkan berbagai inovasi produk yang diakui menitikberatkan pada penggunaan konsep material ramah lingkungan.

Baca juga: Langkah Sederhana Bikin Rumah Ramah Lingkungan

Salah satunya yang paling akrab diadopsi adalah konsep green construction yang menekankan pada perencanaan, pelaksanaan dan pemakaian produk konstruksi yang ramah lingkungan, efisien dalam pemakaian energi dan sumber daya, berbiaya rendah, serta memperhatikan kesehatan dan kenyamanan penghuninya.

Mengenai kriteria utamanya, material bangunan yang ramah lingkungan harus memenuhi persyaratan seperti proses produksinya tidak menghasilkan zat-zat berbahaya bagi lingkungan, lalu dari segi pengangkutan bahan baku bisa didapatkan dengan mudah untuk menghemat BBM, materialnya alami, serta tidak beracun.

“Dengan terjadinya perubahan iklim, sumber daya alam yang semakin berkurang serta meningkatnya masalah kesehatan, maka diperlukan bahan bangunan yang bisa menjawab semua itu,” ujar Managing Director PT Saint-Gobain Construction Products Indonesia, Hantarman Budiono kepada Rumah.com.

“Oleh karenanya dibutuhkan building material yang tahan lama, menghemat energi, dan dapat didaur ulang sehingga mengurangi limbah dan polusi dan meningkatkan kualitas hidup. Bentuk kepedulian kami diwujudkan dengan selalu menghadirkan produk papan gypsum ramah lingkungan yang sangat layak digunakan untuk hunian masyarakat,” ia menambahkan.

Uniknya, papan gypsum saat ini rupanya tidak hanya bisa diaplikasikan sebagai plafon melainkan juga sebagai partisi ruangan alias dinding. Dikenal dengan nama dinding kering (drywall), konstruksi ini semakin diminati sebab punya banyak kelebihan dibanding dinding konvensional (beton atau batu bata).

Baca juga: Mengenal Apa Itu Drywall dan 7 Keunggulannya

“Waktu konstruksi bisa berkurang sampai 30% sehingga rumah dapat selesai dalam waktu lebih cepat. Sedangkan dari segi upaya menyelamatkan Bumi, material ramah lingkungan yang terkandung dalam drywall berfungsi sebagai insulasi suhu yang baik sehingga mampu mengurangi penggunaan listrik terutama dalam ruangan ber-AC,” Hantarman melengkapi.

Penghematan energi pada AC, sambungnya, bisa direduksi dari sebelumnya pemilik rumah menggunakan AC kapasitas 2 PK (Paardekracht/ tenaga kuda) menjadi hanya 1 PK.

Dinding kering merupakan green product yang dapat didaur ulang dan terbuat dari bahan yang ramah lingkungan. Materialnya pun bebas air sehingga menghemat pemakaian sumber daya alam yang berharga.

Tak heran jika negara maju seperti Singapura mengadopsi produk ini untuk bangunan-bangunan baru.

Di Indonesia, saat ini banyak sekali pengembang properti yang berkontribusi menyelamatkan Bumi dengan menghadirkan produk perumahan bernuansa hijau dan ramah lingkungan. Anda bisa menyimak daftar perumahannya dengan harga bervariatif antara Rp300 juta – Rp1 miliar di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya