Liputan6.com, Jakarta Lebih dari setengah perusahaan di Singapura menempatkan Indonesia di posisi pertama sebagai negara tujuan berbisnis. Demikian seperti dirilis dalam survei yang dilakukan Singapore Business Federation terhadap 1.100 perusahaan di Negeri Singa.
Selain alasan pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang terus dikembangkan pemerintah, kondisi demografi Indonesia diyakini menjadi faktor yang dipertimbangan banyak perusahaan-perusahaan Singapura.
Sementara data dari US News bertajuk 2018 Best Countries tentang negara-negara terbaik untuk investasi, menyebut Indonesia berada di urutan kedua di bawah Filipina. Hasil survei ini menujukkan, bahwa Indonesia akan menjadi pilihan bagi para pemodal asing untuk investasi.
Advertisement
Penguatan ekonomi Singapura serta survei yang dilakukan oleh Singapore Business Federation, menjadikan pebisnis Singapura sebagai incaran pelaku bisnis Indonesia khususnya di sektor properti.
Mengingat regulasi Pemerintah Indonesia berupa Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2015 tentang Pemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian oleh Orang Asing yang Berkedudukan di Indonesia, cukup memberi kelonggaran dalam hal kepemilikan properti bagi warga asing.
Simak juga: Asing Beli Properti Di Indonesia, Bagaimana Prosedurnya?
Situasi ini semakin memberikan stimulus terhadap masuknya pebisnis Singapura ke sektor properti Indonesia.
“Naiknya kuantitas WNA yang berbisnis di Indonesia, mendorong permintaan kebutuhan hunian bagi warga asing yang kian melonjak. Kebijakan Pemerintah mengenai kepemilikan properti ini pun akan meningkatkan investasi asing di sektor properti, sehingga pasar properti nasional lebih bergairah,” kata Pengamat Properti, David Cornelis.
Merujuk Permenkumham No. 23 Tahun 2016 Pasal 1 ayat 1, syarat pembelian rumah bagi warga asing diantaranya mencakup:
- Berkedudukan di Indonesia
- Bukan merupakan WNI
- Memberikan manfaat, melakukan usaha, bekerja atau berinvestasi di Indonesia
Pengembang Bidik Pasar Asing
Melihat market dari negeri tetangga yang begitu besar, pengembang BUMN PT Adhi Persada Properti (APP) mengaku serius membidik pangsa pasar itu melalui kerjasama dengan Jetstar Asia Airways.
Kerjasama pertama dengan maskapai ini berupa pemasangan branding nama dan logo pengembang di badan pesawat Jetstar Asia Airways.
Wahyuni Sutantri selaku Direktur Pemasaran APP mengungkapkan, para pebisnis Singapura merupakan market yang sangat potensial. Mereka yang setiap minggu melakukan perjalanan bisnis dari Singapura ke Jakarta, pasti membutuhkan hunian selama berbisnis di Jakarta.
(Mau apartemen tanpa DP dan bisa cicil langsung ke pengembang? Cari pilihannya mulai harga Rp300 juta di Perumahan Baru!)
“Dibandingkan harus tinggal di hotel, akan lebih murah apabila mereka tinggal di apartemen. Selain sebagai hunian, warga asing bisa memanfaatkan properti di Indonesia sebagai tempat untuk berinvestasi. Bagi para pebisnis, tentu mereka akan selektif dalam menanamkan investasinya,” tambahnya.
Ia menambahkan, “Investor asing utamanya melihat gain yang didapat dari sebuah investasi. Dari produk-produk properti APP, kami menjamin keuntungan rata-rata 15% – 22% per tahun. Tentu ini sesuatu yang menarik. Sebagai contoh, project kami The Padmayana sudah mengalami kenaikan 11% dari harga perdana beberapa bulan lalu yakni Rp2,8 milliar. Saat ini harga terbaru adalah Rp3,2 milliar.”
Ingat! sebelum mengajukan kredit pemilikan apartemen, temukan dulu pilihan yang ideal dengan harga mulai harga Rp1 miliaran di sini. Dan jika Anda merupakan pembeli apartemen pertama, tanyakan apa saja informasi yang dibutuhkan melalui Tanya Agen.
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Advertisement