Liputan6.com, Surabaya - Perayaan Natal dan Tahun Baru tinggal hitungan hari. Sebagai langkah antisipasi pengamanan, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur pun bersiaga penuh.
Tak tanggung-tanggung, Polda Jatim akan menurunkan Tim Gegana dan sniper (penembak jitu) yang disiagakan di seluruh penjuru tempat yang dirahasiakan.
"Sniper sudah disebar ke semua daerah," ucap Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji usai mengggelar apel Operasi Lilin Semeru 2015 di Mapolda Jatim, Kota Surabaya, Rabu (23/12/2015).
Argo menjelaskan, sekitar 12.852 personel Polri akan diterjunkan untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru. Pusat pengamanan difokuskan di objek vital seperti mal dan bandara, lokasi wisata, dan tempat ibadah.
Baca Juga
"Personel paling banyak disiagakan di gereja-gereja, yakni sebanyak 2.488 personel," imbuh Anton.
Pasukan pengamanan Natal dan Tahun Baru juga akan dibantu oleh personel TNI, Linmas, dan Dishub. Tindakan pengamanan ini dilaksanakan sebelum Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti menyatakan status Siaga I.
"Tapi sekarang saya instruksikan ke jajaran agar pengamanan lebih diperketat lagi," kata Anton Setiadji.
TNI Bantu Pengamanan
TNI pun siap membantu pihak kepolisian mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru. Apalagi, musim libur panjang Natal dan Tahun Baru berlangsung sejak 24 Desember hingga 4 Januari 2016.
Terkait itu, Pangdam Brawijaya Mayjen TNI Sumardi menjamin seluruh tempat wisata, objek vital dan tempat ibadah di Jawa Timur aman bagi para wisatawan yang ingin menghabiskan masa liburannya.
Meski begitu, Pangdam mengaku tidak mau kecolongan dan tetap mewaspadai semua penjuru wilayah di Jawa Timur. Ia akan menempatkan semua personel TNI di berbagai wilayah Jawa Timur.
"Kita tidak mau kecolongan, Jawa Timur harus aman, termasuk saat perayaan Natal dan Tahun Baru. Untuk itu, semua kekuatan personel kita sebar," tutur Mayjen TNI Sumardi di Surabaya, Rabu ini.
Saat ditanya terkait tertangkapnya terduga anggota jaringan teroris di Gresik dan Mojokerto, Mayjen Sumardi menegaskan itu justru dipakai sebagai pemicu dan semangat terus menjaga dan mengamankan wilayah Jawa Timur.
"Semua daerah diwaspadai, siapa pun yang membuat keruh pasti kita tindak. Masyarakat termasuk wartawan juga harus membantu menjaga ketertiban, sampaikan ke kita jika menemukan setiap bentuk kejanggalan," ujar Sumardi.
Hormati Keyakinan Beragama
Tak hanya soal pengamanan, saling menghormati keyakinan beragama setiap warga juga dianggap penting. Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf pun menyerukan hal itu agar tercipta kerukunan antarumat beragama.
"Sudah seharusnya kita saling menghormati agama dan keyakinan setiap orang. Jika berjalan baik, keamanan, kenyamanan, dan pembangunan bisa berjalan baik," ujar Wakil Gubernur yang akrab disapa Gus Ipul itu di Surabaya, Selasa malam, 22 Desember 2015.
Selain itu, Gus Ipul menekankan, setiap warga negara harus bisa hidup bersama dan saling membutuhkan satu sama lain. Kondisi ini yang membuat Indonesia kuat dalam menghadapi persoalan.
"Kita apresiasi pekerjaan kepolisian dan TNI yang menjalankan tugas dengan baik dalam mengamankan negara," ujar Gus Ipul. (*)