Pria Australia Menemani Anaknya Sebelum Tewas di Kolam Renang

Istri korban menyatakan suaminya tidak memiliki riwayat sakit apapun.

oleh Yudha Maruta diperbarui 08 Jan 2016, 14:42 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2016, 14:42 WIB
Pascamain Golf, WN Australia Tewas Tenggelam di Kolam Renang
Istri korban menyatakan suaminya tidak memiliki riwayat sakit apapun. (Liputan6.com/Yudha Maruta)

Liputan6.com, Denpasar - Rini Aryanti, 28 tahun, tidak bisa menyembunyikan kesedihannya saat ditemui di rumahnya di Jalan Tunggak Bungin, Blok H - 2, Sanur Denpasar. Wanita yang bekerja sebagai manajer hotel itu tidak menyangka jika sang suami, Alistair Robert Huge Frowde (53) tewas mengenaskan.

Mantan direktur sebuah perusahaan tambang emas di Makasar itu ditemukan mengapung di kolam renang di rumahnya. "Sehari sebelumnya, suami saya bermain golf. Dia tidak punya riwayat sakit apapun," ujar Rini, Jumat (8/1/2016).
 
Rini menuturkan, korban sempat berbincang santai bersamanya sebelum tewas. Bahkan, Alistair sempat menemani 2 buah hatinya di kamar tidur.

"Sebelumnya biasa saja, sempat ngobrol-ngobrol di teras. Dia bahkan sempat menemani anak kami tidur di kamar," tutur dia.
 


Dua anak Alistair masih tidak menyadari jika ayah mereka telah tiada. Keduanya masih ceria bermain di rumah mereka.

"Saya masih sangat berduka. Saya sengaja tidak menyampaikan kepada anak-anak. Mereka hanya tahu ayahnya sedang bermain golf," ujar Rini.

Jasad korban hingga Jumat siang masih disemayamkan di kamar jenasah RSUP Sanglah Denpasar. Dokter forensik belum mengambil tindakan autopsi terhadap jasad korban karena belum ada permintaan dari pihak kepolisian.

"Dari visum luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Kami belum bisa melakukan autopsi karena belum ada permintaan dari polisi," jelas dokter Dudut Rustiyadi, dokter forensik RSUP Sanglah.
 
Sementara pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini dan memeriksa sejumlah saksi.
 

Jasad korban hingga Jumat siang masih disemayamkan di kamar jenazah RSUP Sanglah Denpasar. Dokter forensik belum mengambil tindakan autopsi terhadap jasad korban karena belum ada permintaan dari kepolisian.

"Dari visum luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Kami belum bisa melakukan autopsi karena belum ada permintaan dari polisi," jelas dr Dudut Rustiyadi, dokter forensik RSUP Sanglah, saat ditemui di kamar jenazah.
 
Sementara, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus itu dan memeriksa sejumlah saksi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya