Liputan6.com, Makassar - Penutupan prostitusi Kalijogo di Jakarta membuat beberapa kota besar di Indonesia menyiapkan diri melakukan langkah antisipasi. Sebab, terdengar kabar eks pekerja seks komersil (PSK) di Kalijodo akan hijrah ke kota besar lainnya.
Salah satu kota besar di Indonesia yang melakukan langkah antisipasi mulai saat ini yakni Kota Makassar. Pemerintah Kota Makassar mewanti-wanti agar panti pijat yang tersebar di kotanya tidak terbuka begitu saja untuk mempekerjakan eks PSK Kalijodo.
Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal mengatakan, upaya antisipasi telah dilakukan Pemkot Makassar melalui Dinas Pariwisata dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Makassar. Salah satu langkahnya, memanggil seluruh pengelola tempat hiburan malam termasuk pengelola panti pijat agar tidak menoleransi tenaga kerja yang tidak berizin.
Baca Juga
"Sama seperti waktu Dolly (prostitusi gang Dolly). Kita langsung panggil semua pengelola tempat hiburan dan menyampaikan sikap kita yang tidak mentolerir tenaga kerja yang tidak berizin. Semua tenaga kerja wajib dilaporkan oleh pengelola usaha hiburan," kata Syamsu kepada Liputan6.com di Makassar, Sabtu (20/2/2016).
Selain mendata identitas tenaga kerja, Syamsu juga telah memerintahkan kepala Satpol PP untuk gencar melakukan razia secara periodik.
"Kita ikuti perkembangan dengan razia secara periodik bersama Satpol PP yang kita miliki," ujar Syamsu.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Makassar Iman Hud mengatakan, pihaknya akan turun bersama Dinas Sosial dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk melakukan pemeriksaan Kartu Tanda Penduduk (KTP) pada jalur masuk ke Kota Makassar.
"Tujuannya untuk mengantisipasi eksodus eks Kalijodo sebagaimana yang kami telah lakukan pascapenutupan Dolly Surabaya sebelumnya. Antisipasi itu telah kita lakukan sejak awal rencana penutupan Kalijodo dicanangkan," ujar Iman.