Sudra Asal Yogya Masuk Cannes Film Festival

Lingkungan memaksa Sudra untuk berjuang keras dalam menjalani hidup, sehingga ia harus mengumpulkan sampah untuk hidup.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 07 Mei 2016, 19:00 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2016, 19:00 WIB
Sudra Asal Yogya Masuk Cannes Film Festival
lingkungan memaksa Sudra untuk berjuang keras dalam menjalani hidup sehingga ia harus mengumpulkan sampah untuk hidup.

Liputan6.com, Yogyakarta - Sudra, sebuah film pendek bertema sampah arahan sutradara Ratih Citra, masuk ke dalam jajaran short film corner Cannes Film Festival di Prancis pada 15-22 Mei mendatang.

Film yang dibuat lewat jalur independen ini berdurasi 13 menit dan mengambil setting di pesisir Pantai Juwana Pati, Jawa Tengah. Sudra bercerita tentang anak laki-laki yang tinggal di geladak kapal bersama ibunya yang sakit.

Dalam film itu, lingkungan memaksa Sudra untuk berjuang keras dalam menjalani hidup sehingga ia harus mengumpulkan sampah dan barang-barang bekas untuk dijual kembali. Tujuannya supaya dapat mencukupi kebutuhan hidup dan membelikan obat ibunya.

Ratih Citra menuturkan, ide film ini sepele tetapi bermakna besar, yakni menjaga lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya. "Sederhana dan simpel saja, ini soal lingkungan," ujar Ratih kepada Liputan6.com di Mantrijeron, Yogyakarta, Sabtu (7/5/2016).


Keinginan membuat film pendek ini muncul karena perempuan berusia 36 tahun ini kerap dibuat jengkel dengan perilaku orang yang membuang sampah sembarangan.

Ratih yang gemar mendaki gunung dan traveling kerap menegur orang yang membuang sampah sembarangan dan tidak sedikit yang tersinggung.

"Dari sinilah saya berkeinginan membuat film fiksi dan menyampaikan pesan," ujar Ratih.

Ia sengaja memilih fiksi ketimbang dokumenter supaya pesan film lebih mudah dimengerti. Menurut dia, film dokumenter lebih terkesan mengajari dan kurang pas jika diputar di lingkungan masyarakat umum. "Kalau fiksi lebih dramatis," tutur Ratih.

Film berbujet lebih dari Rp 60 juta ini sengaja memilih Pantai Juwana Pati sebagai lokasi setelah Ratih melakukan survei. Semula ia berniat mengadakan syuting di wilayah DIY. Akan tetapi, ia melihat kondisi pantainya belum cukup mewakili kekumuhan yang dimaksud.

Ratih menceritakan, banyak kapal rusak di Pantai Juwana yang dijadikan tempat tinggal. Sanitasi pun tidak ada sehingga masyarakatnya banyak yang menggunakan pantai sebagai tempat buang air.

Proses pembuatan film memakan waktu satu tahun, dari persiapan sampai pasca produksi. Syutingnya hanya memakan waktu seminggu dan mengambil orang biasa sebagai aktornya. Sudra diperankan oleh Gregorius Pradana Ardyamukti.

Tim Kreatif Sudra, Yoga Bagus Satatagama, menuturkan sulit mendeteksi berapa banyak film indie dari Indonesia yang masuk dalam short film corner Cannes Festival.

"Setahu saya baru dua, salah satunya Sudra," kata Yoga.

Ia menilai, lanksap Indonesia masih menjadi isi seksi di mata internasional sehingga menjadi kekuatan film ini untuk masuk dalam ajang perfilman bergengsi itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya