Liputan6.com, Yogyakarta - Kapolresta Yogyakarta Tommy Wibisono menyebutkan ada 12 titik rawan macet di Kota Gudeg. Namun, kemacetan terparah diperkirakan akan terjadi di kawasan Malioboro.
"Titik rawan ada 12 titik, tapi paling padat ada di Malioboro. Karena ada fenomena yang menyatakan kalau belum ke Malioboro belum ke Yogya. Jadi, nanti semua akan menuju ke Malioboro," ujar Tommy, Selasa (5/7/2016).
Untuk meminimalkan kemacetan, polisi menyiapkan beberapa langkah pengamanan, seperti pengalihan arus lalu lintas dan memasang pagar betis di penggal jalan. Kemacetan, kata dia, tidak bisa dihindarkan karena antara volume kendaraan dan kapasitas jalan tidak imbang.
Tommy berpesan agar para pemudik dan wisatawan dapat menjaga keselamatan berkendara di Yogyakarta. Hal itu demi meminimalkan terjadinya kecelakaan di Yogyakarta.
"Hargai pengguna jalan lain, jangan menyelamatkan diri tapi keselamatan pengguna jalan lain diabaikan orang lain. Saat ke tempat wisata, perhatikan barang bawaan dan anak. Sebab, kemarin banyak anak kecil yang hilang, harus digandeng, digendong. HP, dompet, tas kalau enggak penting jangan dibawa," ujar Tommy.
Baca Juga
Sementara itu, dilansir Antara, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta mengimbau wisatawan yang akan mengunjungi Yogyakarta selama libur Lebaran lebih banyak menggunakan moda angkutan umum.
"Lebih baik menggunakan moda angkutan umum seperti Transjogja untuk berkeliling di dalam kota dibanding kendaraan pribadi," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Wirawan Hario Yudho di Yogyakarta.
Dinas Perhubungan menyampaikan imbauan tersebut karena kapasitas tempat parkir di tempat-tempat tujuan wisata utama Kota Yogyakarta terbatas, sehingga wisatawan yang menggunakan kendaraan pribadi kemungkinan akan sulit mencari lokasi parkir.
Tujuan wisata utama di Kota Yogyakarta yang diperkirakan padat wisatawan saat libur Lebaran adalah Malioboro, yang area parkirnya sangat terbatas.
Lahan Parkir Terbatas
Tempat parkir bagi pengunjung kawasan itu disiapkan di Taman Parkir Abu Bakar Ali, Taman Parkir Senopati, Sriwedari, Taman Parkir Ngabean dan Malioboro II serta beberapa sirip jalan di sepanjang Jalan Malioboro untuk kendaraan roda empat.
Bagi wisatawan yang menggunakan sepeda motor, tempat parkir disediakan di lantai dua dan tiga Taman Parkir Abu Bakar Ali.
"Oleh karena itu, sebaiknya wisatawan memarkirkan kendaraan mereka di luar kota untuk kemudian menggunakan Transjogja guna menuju Malioboro dan kawasan wisata di sekitarnya," kata Wirawan.
Wirawan mengatakan, wisatawan yang menggunakan kendaraan pribadi untuk menuju Malioboro biasanya hanya berputar-putar di Malioboro dan Jalan Mataram hingga berjam-jam hanya untuk mencari tempat parkir.
"Kondisi tersebut menyebabkan ruas Jalan Malioboro dan kawasan sekitarnya menjadi sangat padat," kata dia.
Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta memperkirakan lalu lintas di Kota Yogyakarta, khususnya Malioboro, padat dua hari hingga tiga hari setelah Lebaran.
"Selama libur Lebaran, diperkirakan akan ada sekitar 4,3 juta wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta," kata Wirawan.
Anomali Kemacetan
Kota Yogya diprediksi menjadi daerah tujuan mudik sekaligus wisata pada libur Lebaran tahun ini. Meski begitu, Kapolresta Yogyakarta Tommy Wibisono mengatakan belum terlihat peningkatan kendaraan yang tinggi di wilayahnya.
Berdasarkan pemantauan hingga dinihari tadi, kendaraan yang memasuki Yogyakarta masih landai. Padahal, kepadatan di Kota Gudeg seharusnya sudah meningkat jelang Lebaran.
"Sampai tadi malam jam dua saya meninggalkan lapangan, masih landai saya tidak tahu apakah ini masih tertahan di pantai utara atau masuk Yogya belum signifikan," ujar Tommy.
Tommy memprediksi kepadatan akan terjadi usai Lebaran. Sebab, saat Lebaran hari pertama dan hari ke-2 diprediksi masyarakat masih sibuk bersilaturahmi ke sanak saudara. Baru pada hari ketiga Lebaran, Yogyakarta akan dipadati mereka yang hendak berwisata.
"Tapi prediksi kami, Yogya macet bukan sekarang sekarang ini, tapi akan terjadi pada 8 Juli atau H+3," ujar Tommy.
Advertisement