Oleh-Oleh Ridwan Kamil dari Main Hujan Saat Banjir Bandung

Ridwan Kamil sudah membidik dua bangunan yang berada di Jalan Pagarsih untuk dibongkar.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 15 Nov 2016, 10:41 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2016, 10:41 WIB

Liputan6.com, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengunjungi beberapa lokasi saat banjir menerjang Kota Bandung pada Minggu siang, 13 November 2016. Alumnus arsitektur ITB itu  sempat hujan-hujanan untuk mengetahui penyebab bencana tersebut.

Pria yang akrab disapa Emil tersebut mendapati beberapa masalah serta solusi yang akan diterapkan oleh Pemkot Bandung.

"Kemarin, saya hujan-hujanan mengecek dan itu akan saya perintahkan petugas gorong-gorong, mulai sekarang kerjanya itu pas hujan-hujanan, jangan pas kering. Supaya tahu yang ngocor ke jalan di mana titik yang dibersihkan, bukan pakai kira-kira," kata dia di Bandung, Senin, 14 November 2016.

Emil berencana mengerahkan 1.500 petugas gorong-gorong kala hujan demi mengecek kondisi banjir. Para petugas itu akan dibagi dua, yakni mengecek gorong-gorong dan bersiaga di lokasi yang kemungkinan terdampak banjir.

"Kalau memang meluap ini susah terprediksi, seperti di kereta api. Ini kan meluap dalam hitungan tahun tidak pernah terjadi dan memang BMKG mengatakan dan ada datanya pas 24 Oktober itu curah hujan memang tiga kali lipat dari normal," ucap dia.

Selain itu, Emil menemukan beberapa penyebab air hujan yang seharusnya mengalir di selokan meluap ke jalan. "Saya testing sendiri kemarin di Setiabudi. Ada cileuncang (banjir). Ternyata ada dua titik, satu di depan dealer yang gara-gara jalannya dibeton, air yang ujungnya tipis di sini melompat bikin banjir. Satu lagi di lahan pribadi," kata dia.

Menurut dia, salah satu solusi yang akan dilakukan untuk menanggulangi hal itu adalah dengan membongkar sejumlah bangunan di lokasi banjir. Khususnya di daerah Pagarsih yang menjadi daerah terdampak banjir terparah selama tiga kali banjir bandang menerjang Bandung.

"Pembongkaran itu ditemukan fakta, menurut peneliti ITB, seperti di Pagarsih hanya dengan ada dua bangunan yang menghalangi air Pagarsih dan membuat air itu kembali ke Jalan Pagarsih. Maka dalam waktu dekat ini, sudah diidentifikasi jalannya dan posisi bangunan itu akan kita bongkar. Sudah saya tugaskan Kecamatan, DBMP hari ini ke lokasi kesiapan untuk membongkar," tutur Emil.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya