Liputan6.com, Yogyakarta - Gudeg Yu Djum bukan sekadar warung gudeg kebanyakan. Selain rasanya yang tidak berubah sejak pertama kali berdiri pada 1950-an, pelanggannya pun bukan orang sembarangan.
"Sultan HB IX sering sekali beli ke sini, datang langsung, walaupun beli sebungkus juga tetap ke sini," ujar Tri Widodo (61), menantu Yu Djum dari anak sulungnya.
Suami dari Haryani itu juga menceritakan beberapa orang terkenal yang rajin menyambangi warung gudegnya ketika mereka sedang berada di Jogja. Dorce, misalnya, pernah tertidur di lincak -kursi bambu- yang terdapat di Gudeg Yu Djum.
Ada pula Trie Utami yang suka sekali melayani sendiri pesanannya. Pengacara Adnan Buyung Nasution, kata dia, juga menjadi pelanggan setia di sini saat masih hidup.
Baca Juga
"Memang kami tidak pasang foto-foto orang terkenal di warung, tetapi ya ada saja yang menjadi pelanggan," kata Tri.
Ia mengungkapkan resep khusus dan keterbukaan kepada pengunjung yang mau melihat dapur Gudeg Yu Djum menjadi salah satu ciri khas kuliner yang didirikan oleh almarhumah Djuwariyah. Tri juga menambahkan, pendiri rumah makan ayam goreng tersohor di Jogja, Suharti, dulu juga belajar ke ibu mertuanya.
Salah satu pesan mertua yang paling diingat, tutur dia, adalah menjual gudeg dengan harga yang disesuaikan kocek pembeli. "Pesannya simbok, mbok piro wae didoli, mesakke (mau berapa saja ya dijuali, kasihan)," ujar dia menirukan sang ibu mertua.
Yu Djum atau Djuwariyah, sang pendiri Gudeg Yu Djum di Yogyakarta baru saja tutup usia di RS Bethesda, Senin (14/11/2016) karena sakit. Rencananya, ia dimakamkan di Permakaman Bendo Karangmalang, Selasa (15/11/2016) pukul 14.00 WIB.