Pembunuh Bersyahadat Sebelum Tusuk Leher Adik yang Tertidur

Aksi kakak pembunuh adik itu terekam CCTV.

oleh Eka Hakim diperbarui 02 Jan 2017, 19:15 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2017, 19:15 WIB

Liputan6.com, Makassar - Amiruddin Daeng Nassa (47) tega membunuh adik kandungnya, Subu (36), secara sadis hanya karena dendam sering diancam. Ia menusuk leher saat korban tidur di atas becaknya subuh hari di Jalan Gunung Merapi, Kec Ujung Pandang, Makassar, pada Minggu, 1 Januari 2017.

Setelah berhasil membunuh adiknya, pelaku kemudian meninggalkan rumah kontrakannya di Jalan Pelita, Kecamatan Makassar. "Tapi, tim berhasil melacak keberadaannya di rumah kontrakannya yang baru di Jalan Maccini, Makassar esok paginya," kata Kapolsek Ujung Pandang Kompol Ananda Fauzah di ruang kerjanya, Senin (2/1/2016).

Saat diinterogasi, kata Ananda, pelaku mengaku membunuh adiknya karena dilatari dendam. Menurut Amiruddin, adiknya suka mengancamnya sehingga pelaku pendek berfikir jalan satu-satunya yaitu menghabisi nyawa adiknya itu.

"Namun yang aneh, pelaku sebelum menggorok leher adiknya itu sempat membaca kalimat syahadat. Entah apa maksudnya yang jelas itu dikatakan pelaku di hadapan penyidik," kata Ananda.

Pelaku saat ini, lanjut Ananda, sudah diamankan di Polsek Ujung Pandang beserta alat bukti yang digunakannya saat membunuh adik kandungnya masing-masing 1 unit becak motor (bentor), senjata tajam jenis sangkur, dua lembar jaket, satu celana pendek dan satu helm.

"Itu yang digunakan pelaku saat menjalankan aksinya dan semuanya telah kami amankan sebagai barang bukti," ujar Ananda.

Peristiwa pembunuhan ini terungkap saat beberapa warga datang ke Polsek Ujung Pandang untuk melaporkan adanya penemuan mayat tukang becak yang tergeletak di depan ruko Jalan Gunung Merapi Makassar.

Atas laporan tersebut, piket fungsi yang dipimpin Panit 1 Intelkam Polsek Ujung Pandang Ipda Sugianto langsung mendatangi TKP dan menemukan korban dengan kondisi luka menganga di bagian leher.

Menurut saksi mata, Supriadi alias Aco (40), warga Jalan Gunung Lokon Lorong 59 C Makassar, dirinya saat itu berdiri di Pos ronda dekat lokasi kejadian dan melihat ada becak terbalik dan juga ada berwarna merah. Ia lalu mendekat ke lokasi dan menemukan ada korban sudah tergeletak di dekat becaknya yang dalam keadaan terbalik dengan luka di leher.

"Saya lalu memberitahu teman lainnya di pos ronda dan selanjutnya kami ke kantor Polsek Ujung Pandang laporkan kejadian tersebut," ujar Aco.

Selang beberapa menit, tim identifikasi Polrestabes Makassar dan tim identifikasi Polda Sulsel langsung melakukan olah TKP dan selanjutnya membawa korban ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum et refertum dengan memakai mobil ambulans RS Bhayangkara Polda Sulsel.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya