Langka, Harimau Sumatera Serang Pencari Nipah di Hutan Lindung

Harimau datang dari belakang dan langsung menerkam pencari nipah tersebut.

oleh Nefri Inge diperbarui 11 Jan 2017, 10:28 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2017, 10:28 WIB
20151127-Evakuasi-Macan-Sumatra-Ori
Harimau Sumatera yang terkena jebakan warga dibatang pohon di Taman Nasional Batang Gadis, Sumatera, Kamis (26/11). Harimau tersebut terjerat jebakan warga yang diperuntukan untuk hewan rusa. (Ori Kakigunung)

Liputan6.com, Palembang - Warga Desa Prumpung Raya Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), dihebohkan dengan penyerangan harimau Sumatera. Hewan langka itu menyerang warga yang sedang mencari daun nipah di Hutan Lindung Desa Prumpungan Raya.

Dari informasi yang diperoleh, kejadian berlangsung pada Selasa malam, 10 Januari 2017, sekitar pukul 20.00 WIB. Lima warga Kabupaten Banyuasin, Sudir (25), Udin, Mus, Saidina, dan Limin sedang mencari daun nipah di pinggir sungai Hutan Lindung Desa Prumpung Raya menggunakan perahu ketek.

Setelah menambatkan perahunya di pinggiran sungai, kelima warga tersebut lalu berjalan pulang ke arah Desa Prumpungan Raya. Tiba-tiba, harimau datang dari belakang dan langsung menerkam kelima warga tersebut.

Keempat warga berhasil meloloskan diri dari serangan harimau tersebut. Sedangkan, seorang pencari daun nipah tak sempat selamatkan diri.

Menurut Kasat Reskrim Polres Muba AKP Novi Etyanto, harimau langsung menerkam korban dan mengenai hampir seluruh tubuh korban. Karena terluka parah, Sudir akhirnya tewas di tempat.

"Korban mengalami gigitan di leher, patah tulang kaki kanan dan cerkaman di wajahnya. Setelah korban tewas, harimaunya langsung berlari masuk ke dalam hutan lagi. Kini, korban sudah dikebumikan di kediamannya, di Desa Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin. Benar, di pinggiran hutan lindung," ujar Novi kepada Liputan6.com.

Herman Sawiran, polisi hutan BKSDA Sumsel mengaku mendapat informasi dari Sekretaris Desa (Sekdes) Mekar Jaya, Kabupaten Muba, Sumsel. Kelima warga tersebut, kata dia, memang sering mencari daun nipah di kawasan tersebut.

"Kita awalnya Kita memang kesulitan mendapatkan informasinya, karena sinyal telepon di sana kurang bagus dan jaraknya jauh dari kota Kabupaten Muba," ujar Herman.

Menurut Asep Adhi dari Conservation Saints, penyerangan harimau kepada warga kemungkinan disebabkan insting untuk melindungi diri, bukan untuk memangsa manusia.

"Mungkin karena tidak ingin diburu oleh manusia, harimau tersebut duluan menyerang manusia. Bisa jadi karena habitat mangsanya juga habis dan warga tersebut masuk ke kawasannya, sehingga harimau itu menyerang," kata dia.

Namun, ada juga kemungkinan harimau yang menyerang itu sudah berusia lanjut, sekitar 40-50 tahun. Pasalnya, harimau muda bersikap menghindari manusia.

"Tapi, kasus seperti ini baru pertama kali saya dengar di kawasan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Karena beberapa tahun terakhir, justru harimau yang diburu manusia," kata Asep.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya