Langkah Universitas Walisongo Antisipasi Perang Cyber

Penguasaan kriptografi dan enkripsi sangat dibutuhkan Indonesia, jika terjadi perang cyber

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 14 Mar 2017, 12:30 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2017, 12:30 WIB
ICK
Penandatangan MoU PT ICK - UIN Walisongo Semarang untuk mencetak ahl;i kriptografi. ( foto : Liputan6.com/ dok.ICK / Edhie Prayitno Ige)

Liputan6.com, Semarang Dunia kriptografi seakan menjadi dunia berbeda yang tak terjamah pendidikan formal. Secara sederhana definisi kriptografi (cryptography) bisa dicari dari akar kata. Berasal dari bahasa Yunani, yaitu kripto dan graphia.

Kripto artinya menyembunyikan, sedangkan graphia artinya tulisan. Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi, seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas data, serta autentikasi data .

Meski demikian, tidak semua aspek keamanan informasi dapat diselesaikan dengan kriptografi.
 Secara umum, Kriptografi dapat pula diartikan sebagai ilmu atau seni untuk menjaga keamanan pesan.

Adapun prinsipnya berpijak pada empat komponen, yakni Plaintext, (pesan yang dapat dibaca), Ciphertext (pesan acak yang tidak dapat dibaca), Key (kunci untuk melakukan teknik kriptografi), dan Algorithm (metode untuk melakukan enkrispi dan dekripsi).

Untuk membangkitkan minat pada dunia kriptografi itulah maka Program Studi (Prodi) Matematika Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menjalin kerjasama dengan pengembang teknologi antisadap Indoguardika Cipta Kreasi (ICK). Tujuannya selain membangkitkan minat juga meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang kriptografi dan teknologi enkripsi serta penerapannya di dunia industri pengamanan.

Kerjasama ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Presiden Direktur ICK Agung S. Bakti MSi dengan Rektor UIN Walisongo, Muhibbin, serta Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Ruswan, di aula Rektorat Kampus 1 UIN Walisongo, Semarang.

Rektor UIN Walisongo Muhibbin mengatakan dengan kerja sama ini diharapkan mahasiswa dapat memanfaatkan peluang untuk meningkatkan kapasitas dan pengalaman kerja profesional.

"Semoga kerja sama ini dapat memberikan dampak yang baik untuk UIN Walisongo, khususnya mahasiswa prodi matematika," kata Muhibbin.

Sedangkan Dekan Saintek Ruswan mengharapkan mahasiswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam bidang kriptografi dan teknologi enkripsi di bangku kuliah serta penerapannya di dunia industri.

Menurut Presiden Direktur ICK Agung S Bhakti, dengan kerjasama itu, mahasiswa diberi kesempatan magang di ICK. Selain itu kedua belah pihak dapat bersinergi menyelenggarakan kuliah umum, kunjungan industri, atau pun kegiatan lainnya mengenai pengembangan teknologi enkripsi yang selama ini dipelajari di program studi matematika.

"Mudah-mudahan akan muncul talenta-talenta baru dari Indonesia, khususnya UIN Walisongo yang memiliki kemampuan dalam bidang kriptografi dan teknologi enkripsi. Yakinlah suatu saat nanti Indonesia menjadi salah satu pengembang teknologi enkripsi terbaik dunia," kata Agung.

ICK merupakan perusahaan perintis teknologi enkripsi antisadap di Indonesia. Setidaknya sudah ada sembilan produk antisadap telah diproduksi dan dikenalkan ke publik yaitu SMS Guard, Voice Guard, Chat Guard, VPN Guard, TiO Guard, Radio Guard, Signal Guard, Email Guard dan yang terbaru adalah IndoSign.

ICK juga telah memiliki manufaktur mesin sandi kawasan industri BSD Tekno di Tangerang Selatan. Perusahan industri pertahanan dalam negeri ini juga telah mempunyai kantor cabang di sejumlah negara. Antara lain di Singapura, Vietnam, dan Thailand.

Penguasaan kriptografi dan enkripsi sangat dibutuhkan Indonesia, jika terjadi perang cyber. Selain itu kemampuan itu juga sangat penting dalam menjaga kedaulatan Indonesia khususnya melalui teknologi IT dan dunia intelijen.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya