Liputan6.com, Pekanbaru - Terduga penista agama berinisial S diamankan petugas Polsek Siakhulu, Kabupaten Kampar, Riau. Mahasiswa berumur 24 tahun itu kemudian diserahkan ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau untuk penyidikan lebih lanjut.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Kombes Johny Edizzon Isir menyebut kasus ini masih didalami pihaknya. "Tadi malam diserahkan ke Polda Riau oleh Polsek," kata dia kepada wartawan, Kamis siang, 23 Maret 2017.
Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata menyebut S diduga menyebarkan dan gambar berbau SARA di media sosial Instagram.
"Setelah tulisan itu beredar, Kapolsek Siakhulu diperintahkan melakukan penyelidikan dan melakukan wawancara terhadap pria berinisial S itu," ujar mantan Kapolres Kuantan Singingi ini.
Edy menyebut kasus ini masih didalami dengan berkoordinasi dengan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau. Dia pun meminta masyarakat bersabar dan jangan terpancing emosi.
"Masyarakat untuk tidak terpancing atau terprovokasi karena pihak kepolisian berusaha bekerja secara profesional menurut ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku," kata Edy.
Sementara, S kepada petugas mengaku akun Instagramnya diretas oleh pihak lain. Dia menyebut ada orang-orang tak bertanggung jawab menggunakan akun miliknya menyebarkan penghinaan dan kebencian terhadap agama.
Baca Juga
Advertisement
Menurut S, ia pernah menerima pesan elektronik atau email pada Februari 2017. Pesan itu berisi ada ada seseorang yang mencoba memasuki akun Instagramnya.
"Ada pesan masuk tentang peretasan akun. Kemudian pesan itu meminta merubah password, dan saya ubah berdasarkan pesan itu," kata S.
Terkait kasus ini, beberapa orginasisasi masyarakat Islam seperti Yayasan Mentari, Front Pembela Islam dan Laskar Pembela Islam mendatangi Mapolda Riau dan membuat laporan.
"Hari ini kami laporkan secara resmi," kata Ketua Pembina Yayasan Mentari Abdul Khair.
Dia meminta Polda Riau tidak separuh hati menangani kasus ini. Dia takut kalau kasus ini dibiarkan dan tak ditangani tuntas, akan muncul penista-penista agama lainnya.
"Jika dibiarkan akan muncul penistaan agama lainnya," ucap Abdul.
Menurut Abdul, apa yang dilakukan S sangat keterlaluan karena sudah menyinggung cara umat Islam beribadah dan mengolok-olok Nabi Muhammad.
"Ini sudah menjadi viral di media sosial. Sangat keterlaluan, harus diusut tuntas," tegas Abdul.
Terkait pengakuan S jika akun Instagramnya diretas, Abdul menyerahkan sepenuhnya kepada penyidik kepolisian untuk mengusutnya. Dalam akun atas nama @Sonnydriveking, S menyindir cara beribadah umat Islam, menghina Nabi Muhammad dan menghina Umat Islam ketika mengucapkan takbir.