Petani Kakao Bone Lawan Sergapan Ular Piton Seorang Diri

Warga Bone sering melihat ular piton raksasa melintas tapi tak pernah diapa-apakan.

oleh Eka Hakim diperbarui 03 Apr 2017, 09:04 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2017, 09:04 WIB
Petani Kakao Bone Lawan Sergapan Ular Piton Seorang Diri
Warga Bone sering melihat ular piton raksasa melintas tapi tak pernah diapa-apakan. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Liputan6.com, Bone - Belum lepas dari ingatan soal peristiwa nahas yang terjadi di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, ular piton berukuran raksasa kembali berusaha memangsa seorang manusia.

Korbannya kali ini adalah Darwis, seorang petani kakao di Kampung Tengah, Kelurahan Pallette, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 1 April 2017 sekitar pukul 15.30 Wita. Beruntung, Darwis berhasil lolos dari terjangan mematikan ular piton sepanjang 7 meter yang diyakini warga setempat sebagai penjaga hutan sekitar.

"Ular itu sudah mati saya tebas di bagian perut dan kepalanya," kata Darwis via telepon, Senin (3/4/2017).

Ia menceritakan kejadian bermula saat hendak berangkat ke kebun untuk membersihkan alang-alang dari pohon kakaonya. Saat sedang membersihkan pohon-pohon kakao, tiba-tiba ular piton itu menggigit tangannya yang sedang memegang parang dan melilit kakinya.

"Parang yang saya pegang sempat jatuh namun saya kembali raih dan langsung menebas perut ular itu. Kemudian, ular itu melepaskan lilitannya di kakiku selanjutnya hendak pergi tapi saya kejar lalu menebas kepalanya sehingga mati," tutur Darwis.

Saat dililit ular piton itu, Darwis mengaku sempat berteriak memanggil warga setempat tetapi tak ada yang berani mendekat. "Saya sendirian berusaha melawan. Meski sempat sesak dan tak sadarkan diri, tapi hanya berlangsung beberapa menit, saya bangkit meraih kembali parang yang terlepas dari tanganku," kata Darwis.

Usai membunuh ular piton tersebut, Darwis langsung berlari memberitahu warga setempat sehingga warga beramai-ramai mengerumuni ular tersebut. Ia baru dilarikan ke rumah sakit di Kabupaten Bone untuk menjalani perawatan medis.

"Alhamdulillah saya selamat sempat juga tak habis pikir dengan kejadian itu di mana saya berhasil selamat dari peristiwa maut," kata dia.

Jauh sebelumnya, sambung Darwis, warga setempat sudah sering melihat ular piton berukuran besar di sekitar hutan dekat kebun kakao. Namun, warga hanya membiarkannya begitu saja.

"Warga yakini kalau diganggu ular itu malah bisa beringas dan mengganggu juga sehingga kadang dilihat jelas dibiarkan begitu saja," kata Darwis.

Atas kejadian yang dialami Darwis, Lurah Palette Andi Pangeran mengingatkan kepada seluruh warganya agar selalu berhati-hati ketika sedang beraktivitas di hutan.

"Untuk semua warga hendak berhati-hati kalau beraktivitas karena memang di sini rawan serangan ular," kata Andi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya