Liputan6.com, Mamuju Utara - Peristiwa mengenaskan dialami petani kelapa sawit yang ditelan hidup-hidup ular piton berukuran besar. Kejadian yang menimpa petani bernama Akbar (25) itu memunculkan anggapan spekulasi warga setempat.
Syamsuddin (45) warga Desa Salugatta, Kecamatan Budong-Budong, Kabupaten Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) kepada Liputan6.com via telepon menduga, kemungkinan ular piton tersebut marah. Sebab, habitatnya yang dahulunya adalah hutan belantara kini disulap menjadi kebun kelapa sawit.
"Sejak hutan belantara itu diubah menjadi lahan kebun kelapa sawit. Sejak itu pula warga sering melihat penampakan ular piton. Bukan kali ini saja," kata Syamsuddin, Rabu, 29 Maret 2017.
Bapak tiga anak itu menduga kuat kejadian ular piton menelan petani kemarin itu kemungkinan adalah karma. Hewan melata itu merasa terusik sejak rumah mereka yang berada di tengah hutan belantara dirusak dan dijadikan lahan kelapa sawit yang luasnya puluhan hektare.
Baca Juga
"Ular piton dulunya sering muncul di daerah pasang kayu bahkan ke jalan raya sering sekali melintas dan buat pengendara kaget tiba-tiba. Yah kemana lagi mereka mencari makan kalau rumahnya dirusak bahkan diubah jadi lahan kelapa sawit," terang Syamsuddin.
Aktivis lingkungan setempat, Herman Kambuna, mengatakan kejadian naas yang menimpa petani sawit kemarin merupakan pelajaran yang berharga. Kata dia, ular adalah mahluk hidup yang butuh adaptasi dan juga merupakan hewan yang dilindungi.
"Sebenarnya ini karena awal dari habitatnya yang terganggu dimana dahulunya para ular itu menjadi hutan belantara sebagai rumahnya untuk berkembang biak. Setelah diubah menjadi lahan kelapa sawit baru ada kejadian demikian," ujar dia.
"Artinya ini ular ini jelas merasa terusik sehingga perlu perhatian serius dari semua pihak terutama dinas kehutanan," kata Herman yang juga senior dari Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar itu.
Jika hal ini tak menjadi perhatian serius pemerintah setempat, ke depan maka tak mungkin akan ada korban berikutnya. Bahkan terbuka kemungkinan ular piton di daerah Sulbar juga akan terancam punah akibat menjadi kejaran masyarakat yang dendam dengan hewan melata tersebut. Terutama usai peristiwa yang terjadi kemarin.
"Jadi ini tidak boleh disepelekan karena akan berdampak terhadap terancamnya nyawa petani lainnya, juga lebih kepada hewan ular itu sendiri," katanya.