Penyebab Harimau Berjalan Gontai di Antara Tebangan Pohon

Harimau Sumatera merupakan salah satu hewan yang memiliki daya jelajah sangat luas.

oleh M Syukur diperbarui 08 Jun 2017, 20:30 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2017, 20:30 WIB
Ilustrasi Harimau Sumatera
Ilustrasi Harimau Sumatera

Liputan6.com, Pekanbaru - ‎Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) langsung mengecek keberadaan Harimau Sumatera yang sebelumnya terlihat muncul di lokasi penebangan kayu di kawasan Sorek, Kabupaten Pelalawan, Riau. Hewan belang itu diduga berasal dari kawasan marga satwa Kerumutan dan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).

Menurut Humas BBKSDA Riau Dian Indriarti, Harimau Sumatera itu muncul di areal PT Arara Abadi (Sinarmas Group), tepatnya di Distrik Sorek. Kawasan ini memang berdekatan dengan lanskap TNTN‎ dan kawasan Suaka Marga Satwa Kerumutan, Kabupaten Pelalawan.

"BBKSDA sudah berkomunikasi dengan PT Arara Abadi terkait kemunculan harimau ini. Kabarnya harimau itu sudah masuk ke kawasan lindung," kata Dian di Pekanbaru, Kamis (8/6/2017).

Dian menjelaskan, Harimau Sumatera merupakan salah satu hewan yang memiliki daya jelajah sangat luas. Tidak hanya di kawasan konservasi, terkadang harimau ini juga sampai ke hutan tanaman industri perusahaan tersebut. Selanjutnya, masuk ke hutan lindung dan sampai ke hutan konsesi.

"Bahkan juga sampai ke perkebunan milik masyarakat. Begitu daya jelajahnya terus," kata Dian.

Dian menyebut, harimau akan keluar dari habitatnya jika tempat tinggalnya terganggu. Alhasil, keluarnya harimau dari habitat dan masuk ke lokasi penebangan kayu di HTI menjadi pertanda habitatnya telah terganggu.

Menurut Dian, menjaga habitat hewan yang hampir punah itu merupakan tanggung jawab bersama. Perusahaan diminta bersama-sama menjaga agar operasinya jangan sampai mengganggu habitat harimau.

"Ini tanggung jawab bersama, perusahaan diminta memantau dan melaporkan ke BBKSDA jika harimau itu kembali muncul," sebut Dian.

Dian menghimbau kepada pekerja di lahan konsesi perusahaan supaya tidak melakukan tindakan yang dapat berakibat pada harimau itu jika muncul lagi. Pekerja diminta hanya mengusir tanpa melukai, kemudian melaporkannya ke pihak berwenang.

"Hewan ini dilindungi, melukainya bisa menimbulkan tindak pidana," Dian menegaskan.

Sebelumnya, ‎kemunculan Harimau Sumatera ini sempat direkam pekerja alat berat di sekitar lokasi. Hewan hampir punah itu berjalan pelan di sela-sela pohon bertumbangan, diduga baru ditebang.

Video itu kemudian diunggah ke media sosial Facebook dengan akun @si birong birong. Unggahan ini kemudian menjadi viral dan sudah ditonton oleh lebih 7,5 ribu dengan durasi sekitar empat menit lebih.

Berdasarkan video tersebut, lokasi munculnya harimau ini memang terdapat aktivitas penebangan kayu. Di satu titik terdapat pohon bertumbangan dan sudah ditumpuk-tumpuk, di satu titik lainnya masih berdiri kokoh pohon lain yang menunggu giliran untuk ditebang.

Di lokasi ini juga terdapat alat berat diduga ekskavator karena sang perekam video berada di dalamnya. Kemudian ada pula pekerja sedang menebang pohon dengan gergaji mesin.

Beruntung, pekerja itu cepat sadar adanya Harimau Sumatera setelah diperingatkan temannya supaya cepat naik ke alat berat. Juru mudi alat berat juga berusaha mengusir hewan ini dengan mengarahkan kemudi ke harimau.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya