Nyawa Anak Harimau Sumatera yang Terluka Tak Tertolong

Anak Harimau Sumatera itu mati setelah dirawat hampir 12 jam oleh petugas kesehatan BBKSDA Riau.

oleh M Syukur diperbarui 26 Mei 2017, 19:50 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2017, 19:50 WIB
Harimau Sumatera
Anak Harimau Sumatera yang ditemukan warga Bengkalis, Riau, di kebun karet, akhirnya mati setelah dirawat hampir 12 jam oleh petugas. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Sempat membaik setelah dievakuasi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dari Kabupaten Bengkalis ke Pekanbaru, ‎anak Harimau Sumatera yang ditemukan warga di kebun karet tak mampu bertahan hidup. Binatang berkulit belang itu mati setelah dirawat hampir 12 jam oleh petugas kesehatan BBKSDA.

Menurut Kepala Humas BBKSDA Riau Dian Indriarti, anak Harimau Sumatera yang diperkirakan berusia belum setahun itu tak ‎mampu bertahan lantaran infeksi luka pada bagian perutnya. Anak harimau itu diduga kelaparan selama beberapa hari setelah berpisah dari induknya.

"Kita sudah berupaya semaksimal mungkin melakukan pemulihan, tapi akhirnya tak bisa bertahan," ucap Dian di Pekanbaru, Jumat (26/5/2017).

Pantauan di lapangan, anak Harimau Sumatera itu tergeletak tak berdaya di ruang perawatan BBKSDA dan diberi infus serta susu supaya membaik‎. Menjelang Jumat sore sekitar pukul 15.00 WIB, anak harimau itu tiba-tiba meronta.

Beberapa saat kemudian, anak harimau terlihat kehilangan pernapasan. Petugas berupaya mengusap dan menekan perlahan bagian perutnya. Sempat beberapa kali si belang kecil menggeliat dan mengangkat kaki bagian depannya.

Hanya saja beberapa saat kemudian, tak ada lagi gerakan. Petugas menyatakannya tak bernyawa lagi. Infus yang melekat pada bagian kaki belakangnya dilepaskan.

"Dinyatakan tak bernyawa dan dikuburkan di tanah kosong yang masih berada di lingkungan BBKSDA," ujar Dian.

Sebelumnya, Dian menyebut anak Harimau Sumatera itu ketika ditemukan Padri (52), warga Desa Apiapi, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, mengalami luka membusuk di bagian dagu, dada ,dan jari kanan.

Selain itu, anak harimau juga dalam kondisi dehidrasi dan kelaparan akibat tak makan selama beberapa hari. Warga menemukan anak Harimau Sumatera itu pada Kamis, 25 Mei 2017 sekitar pukul 11.52 WIB. Setelah dirawat di pusat kesehatan hewan setempat, lalu dibawa ke Pekanbaru, Jumat dini hari pukul 03.00 WIB.

"Rencananya jika bisa dipulihkan akan dievakuasi ke Taman Safari. Hanya saja Tuhan berkata lain," kata Dian.

Dia menyebut anak Harimau Sumatera itu memiliki tinggi 50 centimeter (cm), panjang antara 80 cm, lingkar kepala 36 cm, panjang telinga 6 cm, lingkar badan 59 cm, jarak kaki depan dengan kaki belakang 35 cm, lebar telapak kaki 28 cm, berat badannya 14 kilogram, dan jenis kelamin jantan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya