Liputan6.com, Yogyakarta - Kebiasaan mengonsumsi kopi, teh, makanan berwarna serta kebiasaan merokok bisa memudarkan warna putih gigi. Padahal, gigi menguning sering membuat orang kurang percaya diri.
Di sisi lain, kebanyakan pemutih gigi mengandung bahan kimia yang justru dapat menimbulkan masalah baru pada gigi. Efek samping yang ditimbulkan misalnya terjadinya iritasi pada rongga mulut atau gigi menjadi lebih sensitif dari biasanya.
"Kebanyakan dari pemutih tersebut mengandung bahan kimia seperti hidrogen peroksida dan carbamide peroksida yang jika digunakan tidak tepat akan menimbulkan berbagai efek samping," kata mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi UGM, Nurzahra Sekar Ningrum, Selasa, 11 Juli 2017.
Mendapati fenomena itu, ia bersama empat mahasiswa lain, Rizky Septiano, Natalia Kristanti, Muzzammal Alfath, dan Qushayvi H, Ningrum mencoba untuk menciptakan produk pemutih gigi dari bahan alami yang bisa mengatasi permasalahan itu.
Ia dan tim kemudian memanfaatkan cuka apel, ekstrak lemon, dan ekstrak biji asam jawa karena mengandung asam malat dan asam sitrat. Dari ketiga bahan ini, mereka meneliti bahan mana yang memberikan efek pemutih gigi terbaik.
Baca Juga
"Kemudian, ekstrak tersebut diformulasikan dengan zat perekat, yaitu gelatin dan HPMC, yang berguna untuk melekatkan ke permukaan gigi nantinya yang dibuat dalam bentuk sediaan gel," tuturnya.
Timnya melakukan uji in vitro pada gigi dengan tiga perlakuan, yakni sebelum gigi diberi pewarnaan dengan air rendaman teh, saat perendaman teh, dan setelah aplikasi gel HDM pada gigi yang telah berwarna kecoklatan akibat perendaman teh.
"Kemudian, akan dilakukan pengukuran derajat warna gigi dengan alat kolorimeter," kata Ningrum.
Hasil uji aplikasi gel pemutih gigi yang diberi nama Herbal Dental Mask (HDM) ini kemudian diukur secara kuantitatif untuk didapatkan rata-rata dari hasil pengukuran. Semakin besar nilai dari pengukuran mengindikasikan semakin putih warna gigi tersebut.
Kemudian, hasil pengukuran dari masing-masing ketiga bahan HDM tersebut dibandingkan dengan aplikasi hidrogen peroksida sebagai kontrol positif karena merupakan bahan pemutih yang umum digunakan di masyarakat dan telah teruji efektifitasnya.
"Dari hasil uji in vitro dalam penelitian HDM ini, diperoleh bahan alami yang memberikan efek putih terbaik adalah ekstrak biji asam jawa 10 persen dan tidak kalah jika dibandingkan dengan hidrogen peroksida dengan catatan bahwa gel HDM ini memiliki efek samping yang lebih sedikit karena terbuat dari bahan alami," kata Ningrum.
Hasil uji penelitian itu bakal diuji lebih lanjut hingga dapat diproses menjadi produk yang digunakan secara luas.
"Kami berharap untuk dapat mengembangkan penelitian ini agar dapat dilakukan uji in vivo sehingga jika memungkinkan khasiatnya ampuh dalam memutihkan gigi secara praktis dan aman agar dapat diproduksi secara massal nantinya," imbuh Rizky.
Advertisement
Â
Saksikan video menarik di bawah ini: