Liputan6.com, Milan - Melalui sebuah pencitraan ilmiah, paleontolog telah berhasil membuat hipotesis yang menyebut bahwa salah satu jenis buaya raksasa zaman prasejarah memiliki satu set gigi yang serupa dimiliki oleh Tyrannosaurus Rex atau T-Rex.
Hipotesis yang dicetuskan Cristiano Dal Sasso, Simone Maganuco, dkk dari Natural History Museum Milan itu dipublikasikan dalam jurnal terbuka, Peer J.
Buaya raksasa itu merupakan predator hidup dan berada di pucuk rantai makanan dalam ekosistem di Madagaskar pada 170 juta tahun yang lalu. Salah satu nenek moyang buaya masa kini itu juga hidup di rentang waktu yang bersamaan dengan T-Rex. Demikian seperti yang dikutip dari BBC, Rabu (5/7/2017).
Advertisement
Baca Juga
Hewan itu merupakan jenis paling awal dan terbesar dari kelompok mirip buaya Notosuchians, yang hidup pada 170 juta tahun yang lalu. Nama ilmiah buaya raksasa itu adalah Razanandrongobe sakalavae, yang berarti 'nenek moyang kadal raksasa dari wilayah Sakalava'. Wilayah itu merupakan salah satu daerah di Madagaskar.
Seperti T-Rex, hewan yang dijuluki "Razana" itu memiliki rahang besar dan gigi bergerigi. Hipotesis itu menunjukkan bahwa buaya raksasa itu memiliki pola diet serupa T-Rex, yakni dengan memakan jaringan keras dari mangsanya, seperti tulang dan tendon.
Predator raksasa tersebut --tak seperti buaya modern-- memiliki struktur tengkorak yang lebih besar dengan kaki jenjang yang lebih kuat.
"Berdasarkan tulang tengkorak yang diawetkan, kami menyimpulkan bahwa Razana memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan Baurusuchids (jenis Notosuchian lain dari Amerika Selatan), memiliki panjang keseluruhan 7 - 1,6 meter di pinggul dan berat sekitar 800 - 1.000 kg," jelas Dal Sasso.
"Dimensi tersebut sebanding dengan kerabat modern Razana, yaitu buaya air asin dewasa (Crocodylus porosus) yang juga mampu mencapai panjang 7 m dan berat 1.000 kg," ia menambahkan.
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa Razana merupakan jenis tertua Notosuchian, mendahului jenis dari kelompok lain hingga 42 juta tahun lamanya.
"Jenis buaya prasejarah dari Zaman Cretaceous (Zaman Kapur) bahkan kalah tua dengan Razana. Hewan raksasa itu memiliki kekuatan luar biasa yang bahkan mampu mengalahkan dinosaurus theropoda yang berada di puncak rantai makanan," jelas Dal Sasso. Ia juga menjelaskan hipotesis bahwa hewan jenis kadal itu mampu memangsa dinosaurus di masa tersebut.
"Mereka hidup di posisi geografis yang sama dengan dinosaurus pada saat itu di Madagaskar. Posisi pulau itu yang terisolasi oleh lautan, juga menunjukkan kemungkinan bahwa Razana memiliki garis keturunan endemik," jelas Maganuco melengkapi pernyataan koleganya.
Hipotesis Dal Sasso, Maganuco, dkk, itu juga menunjukkan bahwa orang-orang Notosuchians mungkin berasal dari Gondwana Selatan, kawasan asal-muasal pulau di Madagaskar, Afrika, Amerika Selatan, dan Australia modern.
Saksikan juga video berikut ini