Liputan6.com, Cirebon - Warga Desa Argalingga, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, menemukan sebuah tengkorak diduga berjenis kelamin perempuan di kawasan Gunung Ciremai jalur Apuy pada Minggu, 23 Juli 2017.
Toto Suarto, salah seorang warga mengatakan, saat ditemukan, tengkorak perempuan itu tinggal tulang belulang dan hanya menyisakan sedikit daging. Mayat tersebut diduga sudah lebih dari setahun meninggal dunia.
Dari pengamatan Toto, mayat tersebut diduga seorang pendaki yang kesasar. Saat ditemukan, tengkorak tersebut berada jauh dari jalur pendakian Apuy Majalengka.
"Pas di bawah Kawah Bulung di tengah-tengah Ciremai sejajar dengan jatuhnya pesawat di jalur Majalengka, beberapa tahun lalu. Kami belum berani mengevakuasi, khawatir ada yang salah dan tidak sesuai prosedur, tapi sudah kami laporkan ke TNGC dan polisi," ujar dia, Senin, 24 Juli 2017.
Toto mengaku, awal mula temuan mayat tersebut dari bisikan gaib yang diduga berasal dari salah seorang penjaga Gunung Ciremai. Bisikan tersebut selain disampaikan kepada Toto, juga kepada anak-anaknya.
Baca Juga
Sosok pemberi bisikan gaib tersebut diyakini bernama Prabu Sangkanwisesa. Bisikan tersebut berisi petunjuk ada tiga mayat yang meminta agar meninggalnya disempurnakan.
Toto kemudian memutuskan berangkat mengikuti petunjuk Mbah Prabu Sangkanwisesa itu pada 23 Juli 2017. Saat ditemukan, posisi tengkorak seperti telentang dengan bagian kepala di atas, tangan di bawah dan kaki tertutup oleh sampah pohon dan lumpur.
"Tulang belulang sudah ada yang terpisah. Kebetulan kita coba ambil pakai alat sederhana. Kulit dan rambut masih tertutup jaket. Badan masih ada dagingnya tapi sedikit. Dua mayat lagi belum ketemu karena hujan lebat," ujar dia.
Setelah penemuan tengkorak pertama, kondisi cuaca di lokasi kejadian mendadak hujan lebat. Dia bersama 17 orang yang lain memutuskan untuk menghentikan sementara proses pencarian dan melaporkan hasil temuan tersebut kepada polisi maupun pihak Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus mengatakan, ciri-ciri tengkorak yang diduga sudah lama berada di Gunung Ciremai tersebut adalah di bagian badan korban terdapat baju kaos biru polet hitam dan berlapis jaket warna hitam polet merah.
Di bagian bawah rok menyerupai selimut warna biru, dan di samping mayat tersebut ada tas warna hitam bercorak pink. Dari hasil penelusuran sementara, tidak ditemukan identitas korban.
"Sementara korban diduga adalah berjenis kelamin perempuan karena ada rok," ujar dia.
Tengkorak tersebut hingga saat ini masih di kawasan Gunung Ciremai di ketinggian 2500 mdpl. Dia mengaku, saat ini posisi tengkorak masih berada di TKP. Warga maupun polisi sudah berkoordinasi dengan pihak TNI maupun Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) untuk dievakuasi.
Koordinasi tersebut diprediksi tim akan mengalami kesulitan dalam mengevakuasi korban lantaran medan yang berbahaya, hutan lebat, dan terdapat banyak jurang terjal.
"Kami juga sudah koordinasi dengan kepala UPTD Puskesmas Argapura agar pihak dokter puskesmas ikut serta dalam team di TKP tersebut,"
kata dia.
Salah seorang pengelola TNGC Agus Yudhantara mengakui adanya laporan terkait temuan mayat yang sudah menjadi tengkorak. Pihaknya langsung memberangkatkan tim untuk mengecek kebenarannya.
"Masih kami kroscek dulu mas dan kami menunggu kabar dari tim karena lokasinya jauh," kata Agus.
Â
Advertisement
Saksikan video menarik di bawah ini: