Liputan6.com, Kupang - Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula mengaku sudah memanggil kepala Balai Taman Nasional Komodo (TNK). Dia meminta pihak TNK meningkatkan pengawasan dan pemantauan di seluruh kawasan Pulau Komodo.
"Semoga saja lokusnya bukan di Pulau Komodo karena ini kejadian pertama. Saya sudah menandatangani surat koordinasi Pemda dengan pihak TNK," ujar Agustinus kepada Liputan6.com, Kamis (10/8/2017).
Dia menduga pembantai rusa liar di TNK Komodo adalah warga Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Itu karena lokasi Bima dekat dengan Pulau Komodo. Hanya membutuhkan waktu enam jam berlayar dari Pelabuhan Sape di Bima.
"Apalagi, banyak pegawai TNK berasal dari Bima. Selama ini, warga Bima dimusuhi TNK karena sering berulah. Bisa saja saat petugas lalai, mereka bisa saling telepon dan datang melakukan perburuan," tutur Agustinus.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Polda NTT membentuk tim khusus untuk menelusuri kebenaran foto pembantaian rusa di Pulau Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Tim itu terdiri dari gabungan Brimob Polda NTT, Pol Air dan Reskrim Polres Manggarai Barat dan pihak Taman Nasional Komodo (TNK).
"Polda NTT serius tangani kasus ini. Intinya saat ini lokusnya belum jelas hanya persepsi masyarakat bahwa lokusnya di TNK tetapi sejauh ini belum ada bukti yang kami temukan," ujar Kapolres Mabar, AKBP Supiyanto.
Menurut Supiyanto, hasil penelusuran sementara bahwa pengunggah foto pembantaian rusa berasal dari NTT dan saat ini sedang ditelusuri.
"Faktanya pengunggah orang NTT tetapi lokusnya belum dipastikan masih pendalaman. Jika terbukti mempunyai niat buruk, maka pelaku bisa dikenakan UU ITE," kata Supiyanto.
Saksikan video menarik di bawah ini: