Ratusan Bom Ikan Siap Ledak Terpasang di Terumbu Karang nan Indah

Temuan aneka bom ikan siap ledak itu berasal dari tiga titik terumbu karang yang berbeda.

oleh Ahmad Yusran diperbarui 20 Agu 2017, 07:00 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2017, 07:00 WIB
Bom Ikan
Ratusan bom ikan diamankan tim gabungan SPORC Balai Gakkum KLHK Wilayah Sulawesi dan Satpolair Polres Kepulauan Selayar. Foto: (Ahmad Yusran/Liputan6.com)

Liputan6.com, Selayar - Keindahan panorama alam bawah laut Taman Nasional Takabonerate, di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, tidak hanya menjadi surga impian pencinta olahraga selam. Namun, pelaku illegal fishing atau pencurian ikan tampaknya juga tergiur aneka kekayaan hayati di sana.

Dari total luas 220.000 hektare dengan sebaran terumbu karang mencapai 500 kilometer persegi ini dihuni oleh sekitar 295 jenis ikan karang yang bernilai jual tinggi. Tak heran, jika pelaku illegal fishing kerap memasang aneka bom untuk menangkap aneka ikan di sana.

Kepala Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum (BPPH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah III Sulawesi, Muhammad Nur mengatakan, pihaknya tengah gencar merazia illegal fishing.

Razia yang melibatkan tim gabungan SPORC Balai Gakkum KLHK Wilayah Sulawesi dan Satpolair Polres Kepulauan Selayar itu, menemukan ratusan bom ikan serta alat bius ikan dalam kondisi siap pakai.

"Operasi gabungan ini bagian dari pengembangan dari laporan-laporan yang telah diterima. Satu orang terduga atau pelaku berhasil kabur, namun identitasnya telah kami kantongi," kata Muh Nur kepada Liputan6.com, Sabtu, 19 Agustus 2017.

Muh Nur menjelaskan, temuan barang bukti illegal fishing yang berhasil disita selama tujuh hari tujuh malam itu berasal dari tiga titik terumbu karang yang berbeda. Menurut dia, razia itu penting dilaksanakan untuk menjaga terumbu karang dari ulah tidak bertanggung jawab pelaku illegal fishing.

Padahal, Nur menambahkan, Taman Nasional Takabonerate mempunyai kawasan atol terbesar ketiga di dunia setelah Kwajifein di Kepulauan Marshall, dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya