Rencana Demo Angkutan Umum di Bandung Ditunda

Sebelumnya, para sopir angkutan umum di Bandung bakal menggelar aksi mogok selama tiga hari.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 09 Okt 2017, 13:32 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2017, 13:32 WIB
Demo Angkot di Bandung
Rencana aksi demo dan mogok massal Wadah Aliansi Aspirasi Transportasi (WAAT) Jawa Barat di depan Gedung Sate Bandung besok ditunda. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Rencana aksi demo dan mogok massal Wadah Aliansi Aspirasi Transportasi (WAAT) Jawa Barat di depan Gedung Sate Bandung besok, Selasa, 10 Oktober 2017, ditunda.

Ketua WAAT Herman mengatakan, penundaan demo dan mogok massal dikarenakan pihaknya telah beraudiensi dengan Gubernur, Kapolda, Kadishub dan Kapolres di Gedung Pakuan pada Senin, 6 Oktober 2017 lalu.

"Sehubungan dengan surat kami Nomor 03/WAAT-Jabar/KB/10/17, Pemda Jabar mendukung aspirasi yang disuarakan dalam demo angkutan umum. Bahwa dengan ini kami sampaikan rencana demo yang akan dilaksanakan 10-13 Oktober ditangguhkan sampai terealisasinya hasil kesepakatan," kata Herman di Kantor Dishub Jabar, Senin (9/10/2017).

Herman menjelaskan, pada pertemuan audiensi tersebut pihaknya mendesak agar Pemda Jabar menghentikan pengoperasian angkutan sewa khusus sebelum diterbitkannya peraturan baru. Selain itu, WAAT juga meminta para pejabat terkait untuk melakukan penertiban terhadap angkutan berbasis online.

"Kita coba sampaikan kepada pejabat terkait bahwa angkutan online harus berhenti dulu. Pemerintah juga sudah berjanji akan menindak kalau regulasi belum beres. Kalau tidak ada tindakan, kita akan demo," ujarnya.

Meski demo ditangguhkan, Herman mengimbau anggotanya untuk tetap menjaga kondusivitas dan tetap memberikan pelayanan angkutan umum kepada masyarakat.

Sebelumnya, rencana aksi demo sopir angkot itu akan melibatkan kurang lebih 15.000 massa dan 7.750 unit angkutan umum se-Jawa Barat, yang terdiri dari angkot, taksi, dan elf. Rencananya, para sopir angkot bakal mogok selama tiga hari berturut-turut sepanjang pekan ini.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya