Sentuhan Khusus agar Bandeng Presto Tak Hilang Gizi

Hasil uji laboratorium kandungan protein bandeng presto hilang. Bandeng adalah jenis ikan dengan kandungan protein yang tinggi.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 03 Des 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 03 Des 2017, 13:00 WIB
Sentuhan Khusus Agar Bandeng Presto Tak Hilang Gizi
Bandeng presto dalam kemasan hasil olahan New Istiqomah. (foto: Liputan6.com/zahid/edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Semarang Semarang dan kuliner Bandeng Presto adalah penyair dan puisinya. Bandeng (chanos chanos) adalah jenis ikan yang hidup di air payau. Ia memiliki total 164 duri yang tersebar di daging tubuhnya.

Banyaknya duri itulah yang membuat publik agak malas mengolah Bandeng. Itu pula yang kemudian menjadikan ide munculnya kuliner Bandeng presto. Ikan bandeng dikukus dalam panci bertekanan tinggi dan diberi bumbu, sehingga seluruh durinya melunak dan tak mengganggu saat dikonsumsi.

Petrus Sugiyanto adalah salah satu pengolah bandeng menjadi berbagai olahan. Ia datang dari Yogyakarta ke Semarang tahun 1990. Di sana, ia mengajak warga sekitar ikut pengolahan bandeng. Namun baru pada 1997 ia mendirikan UKM pengolahan bandeng presto dengan nama New Istiqomah. UKM tersebut berada di jl. Dworowati Raya 29 B, Kelurahan Krobokan, Semarang Barat.

Memperkuat positioning dan tak mau merugikan konsumen, tahun 2007-2008 Petrus melakukan uji laboratorium terhadap produk bandeng presto olahannya.Petrus menunjukkan bandeng presto olahannya yang bisa mempertahankan nilai gizinya. (foto : Liputan6.com/zahid/edhie prayitno ige)"Hasilnya mengejutkan, karena ternyata kandungan proteinnya hilang. Padahal ikan bandeng adalah jenis ikan dengan kandungan protein yang tinggi,” kata Petrus kepada Liputan6.com, Minggu (3/12/2017).

Petrus kemudian melakukan riset dan melalui berbagai proses eksperimen. Tujuannya sederhana, agar produksi bandeng prestonya berkualitas.

"Setelah melalui berbagai eksperimen, tahun 2016 hasil laboratorium menunjukkan kerusakan kandungan gizi bandeng presto hanya 0,5 persen," kata Petrus.

 

 

Hasil Uji Laboratorium

Hasil Uji Laboratorium
UKM New Istiqomah, selain untuk produksi dan kios, juga sebagai pusat pelatihan olahan hasil laut. (foto : Liputan6.com/zahid/edhie prayitno ige)

Produk buatannya kemudian diberi nama Bandeng LTHPC. Usai diproses dengan panci presto, kandungan gizinya mencapai 24.9800% protein, 95.294% lemak, 0.3476% karbohidrat, 34.64 mg/l kalsium, air 59.97%, dan abu 5.1370%. Hasil tersebut dikeluarkan oleh Unit Jasa Industri Laboratorium Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Unnes.

Perbaikan kualitas bandeng olahan ternyata malah meningkatkan omzet. Kini Bandeng olahan New Istiqomah yang dirintis Petrus memiliki empat pekerja. Dalam sehari, mereka mampu memproduksi hingga 200 kg bandeng mentah.

Olahan kemudian diperluas tak hanya berkutat pada Bandeng presto. Namun ada olahan lain seperti otak-otak, bandeng asap, tahu bakso, pepes, stick, dan kerupuk. Adapun omset yang dihasilkan dalam waktu sebulan sekitar 170 juta.Bukan hanya bandeng, Petrus juga mengolah hasil laut lainnya. (foto: Liputan6.com/zahid/edhie prayitno ige)Untuk pemasaran produk bandeng presto, UKM tersebut memiliki sekitar 16 tenaga marketing yang tersebar di Jawa dan Sumatra. Petrus, selaku kepala UKM New Istiqomah berharap agar Dinkop turut membantu dalam pemasaran.

“Kami berharap dinas koperasi turut membantu dalam hal pemasaran agar produk kami bisa semakin dikenal hingga luar negeri," kata Petrus. (zahid)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya