Liputan6.com, Rejang Lebong - Seorang pendaki Bukit Kaba di Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, melihat sesosok manusia diduga sudah meninggal dunia di bawah kawah mati gunung api tersebut.
Berita yang menghebohkan ini disampaikan Wahyu Dadang Candra (17) yang mengaku pada Minggu, 17 Desember 2017 sekitar pukul 13.00 WIB, melihat diduga jenazah tergeletak di kedalaman mencapai 100 meter.
Ketika itu, Wahyu yang merupakan warga asal Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, itu sedang melempar lempar batu ke dalam kawah.
Advertisement
"Tidak lama kemudian saya melihat ada sesosok seperti tubuh manusia dengan posisi telungkup, lalu saya kasih tahu dengan pendaki lainnya," ucap Wahyu, di Rejang Lebong, Senin (18/12/2017), dilansir Antara.
Posisi jenazah yang belum diketahui jenis kelaminnya itu terlihat dalam kondisi bertelungkup dengan mengenakan celana panjang warna biru dan jaket warna hitam. Adapun posisi kepalanya tidak terlihat, diperkirakan terbenam di kawah Bukit Kaba, Rejang Lebong, itu.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Â
Evakuasi Terkendala Peralatan Minim
Kasus temuan diduga jenazah di kawah Gunung Api Bukit Kaba itu sendiri membuat heboh warga Kota Curup. Namun, hingga Minggu malam, belum diketahui kejelasan temuan mayat ini mengingat kondisi di lokasi sedang turun hujan deras disertai kilat.
Menurut Arta, salah seorang petugas Pedoman Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bukit Kaba, ia sudah melihat posisi jasad yang berada di dalam kawah dari bagian atas. Posisi jasad misterius itu berada di kedalaman mencapai 300 meter dari bibir kawah.
Kasus temuan jasad itu sudah mereka laporkan ke Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bengkulu. Namun, untuk proses evakuasi belum bisa dilakukan pada malam itu.
Kepala BPBD Rejang Lebong, Basuki, saat dihubungi mengaku belum mengetahui adanya temuan jenazah di kawah Bukit Kaba. BPBD masih akan menelusuri, sedangkan untuk proses evakuasi juga tidak bisa dilakukan karena tak memiliki peralatan yang memadai.
Advertisement
Akhir Pencarian 2 Pendaki yang Hilang di Gunung Merapi
Sebelumnya, dua pendaki yang dikabarkan hilang di puncak Gunung Merapi berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan, Kamis, 14 Desember 2017. Dua pendaki tersebut ditemukan dalam kondisi selamat.
"Survivor atas nama Muhammad Zada Lubab dan Sucipto telah berhasil ditemukan di Gunung Merapi," ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Jawa Tengah, Bambang Sinungharjo, Kamis, 14 Desember 2017.
Dia menjelaskan, pendaki Gunung Merapi yang pertama kali ditemukan adalah Muhammad Zada Lubab, sekitar pukul 06.49 WIB. Pendaki asal Celombo, Lopak, Tuntang, Kabupaten Semarang, itu ditemukan tim SAR melalui jalur pendakian Sapuangin yang masuk wilayah Klaten.
Zada Lubab ditemukan selamat, tapi dalam kondisi yang lemah. "Selanjutnya, Zada Lubab itu dievakusi turun melalui jalur Sapuangin," jelasnya.
Bambang mengungkapkan, selang beberapa jam kemudian, pendaki atas nama Sucipto juga berhasil ditemukan dalam kondisi selamat. Sucipto berhasil ditemukan di daerah hulu Kali Woro, pada Kamis pagi tadi sekitar pukul 08.40 WIB.
"Syukur alhamdulillah dua pendaki yang hilang akhirnya ditemukan dengan selamat. Dua pendaki itu ditemukan terpisah," kata dia.
Sementara itu, Koordinator tim SAR Barameru Merapi, Samsuri, mengatakan pendaki Gunung Merapi atas nama Sucipto telah berhasil dievakuasi menuju basecamp Barameru di Selo hingga Kamis petang, sedangkan Muhammad Zada Lubab belum sampai di Selo karena masih di perjalanan dari Deles.
"Baru survivor Sucipto yang sudah tiba di posko. Kita masih menunggu kedatangan Muhammad Zada Lubab," ujarnya.