Asmaul Husna Bakal Bersinar di Rejang Lebong

Tahap pertama akan dilakukan pemasangan di sepanjang jalan protokol di Curup, ibu kota Rejang Lebong, Bengkulu, berbentuk lampu hias.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 25 Okt 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2017, 18:00 WIB
99 Asmaul Husna Dipasang Di Rejang Lebong
Kabupaten Rejang Lebong dibawah kepemimpinan Bupati Ahmad Hijazi memprogramkan untuk menjadi kabupaten religius dengan memajang 99 lampu bertuliskan Asmaul Husna (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Rejang Lebong - Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, sangat serius untuk mewujudkan rencana menjadikan wilayah ini sebagai daerah religius. Pandangan sebagian masyarakat yang selalu negatif karena sering terjadi tindak kriminal di wilayah yang sangat rawan ini akan diubah dengan penyadaran melalui program khusus.

Salah satunya dengan memajang lampu hias bertema 99 sifat Allah yang lebih dikenal dengan istilah Asmaul Husna. Tahap pertama akan dilakukan pemasangan di sepanjang jalan protokol di Curup, ibu kota Kabupaten Rejang Lebong, berbentuk lampu hias.

Bupati Rejang Lebong, Ahmad Hijazi, mengatakan, saat ini rencana tersebut masih dalam proses penyusunan anggaran yang akan diajukan kepada DPRD. Jika disetujui, pemasangan lampu hias Asmaul Husna itu dilakukan pada awal tahun 2018 dan akan dibuat seindah mungkin.

"Lokasinya sepanjang jalan protokol dalam kota untuk tahap pertama," ujar Hijazi saat dihubungi, Rabu, 25 Oktober 2017.

Niat untuk menjadikan Rejang Lebong menjadi kabupaten religius ini juga melalui program kerja sama antar-pondok pesantren. Saat ini tengah dibangun Pondok Pesantren Al-Hijazi di kampung Yuyun, korban kekerasan seksual berujung kematian pada tahun 2016 lalu.

Pondok pesantren yang mampu menampung lebih dari 400 santri itu terletak di Kecamatan Padang Ulak Tanding itu sedang dalam tahap pembangunan fisik. Dipastikan pada pertengahan tahun 2018 atau saat penerimaan siswa baru, pondok ini akan menerima pendaftaran santri baru.

Manajemen atau pengelolaan pondok pesantren diserahkan kepada ponpes modern Tebu Ireng pimpinan KH Shalahuddin Wahid. Sebagian besar tenaga pengajar juga didatangkan dari Jombang, Jawa Timur.

"Kita sudah membangun kerja sama dengan Tebu Ireng, rencananya juga dengan Ponpes Gontor yang sedang dalam penjajakan," Bupati Rejang Lebong memungkasi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya