Liputan6.com, Solo Seorang pasien Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Surakarta yang nekat melompat ke Sungai Bengawan Solo ditemukan dengan kondisi meninggal di kawasan Gondangrejo, Karanganyar, Selasa (19/12/2017).
Pasien bernama Ngatman (35) itu menceburkan diri ke sungai karena menolak dirawat di rumah sakit tersebut.
Koordinator Humas Basarnas Surakarta, Yohan Tri Anggoro mengatakan jasad pasien rumah sakit jiwa itu pertama kali ditemukan oleh warga yang akan buang air di Sungai Bengawan Solo, Selasa, 19 Desember 2017 sekitar pukul 05.20 WIB. Warga itu langsung melaporkan ke pos SAR gabungan.
Advertisement
Baca Juga
"Warga yang melihat jasad di sungai itu langsung teriak. Adanya laporan itu petugas pos SAR yang letaknya tidak jauh dari lokasi penemuan mayat langsung melakukan evakuasi jenazah itu," kata dia, Selasa (19/12/2017).
Evakuasi jenazah pasien rumah sakit jiwa itu dilakukan di kawasan Ngelo, Kebakramat, Karanganyar. Setelah berhasil diangkat, petugas kepolisian melakukan identifikasi jenazah.
"Proses identifikasi selesai, jenazah dbawa ke RSJD Surakarta untuk dilakukan visum," ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Takut Dirawat
Yohan mengatakan penyebab melompatnya pasien rumah sakit jiwa itu karena mengalami trauma jika kembali dirawat di rumah sakit itu. Dari informasi yang berhasil diperolehnya, korban itu pernah memiliki pengalaman buruk saat dirawat di rumah sakit itu.
"Katanya pasien itu menolak dirawat di bangsal karena dulu pernah dipukuli oleh sesama teman pasien saat menjalani perawatan di bangsal," jelasnya.
Menurut Yohan, pada hari Minggu lalu Ngatman oleh keluarganya dibawa ke UGD RSJD Surakarta. Setelah keluar dari UGD, ia pun minta izin untuk mencari angin segar sembari menunggu kamar bangsal disiapkan. Namun pasien itu malah lari dan melompat tembok hingga akhirnya tercebur ke Sungai Bengawan Solo.
"Saat lari dan sambil melepas pakaian, keluarganya juga ikut mengejar. setelah itu, dia nekat melompat pagar dan akhirnya nyebur ke sungai," tuturnya.
Advertisement