Ubi Jalar Ungu Kendalikan Tekanan dan Kadar Gula Darah, Bagaimana Caranya?

Obat herbal Indonesia hanya butuh berbasis riset sehingga lebih bersifat scientifik. Tunggu obat pengendali tekanan darah dari ubi jalar ungu.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 22 Feb 2018, 20:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2018, 20:00 WIB
irwan unud
Suasana santai saat para dokter Fakultas Kedokteran mempresentasikan penelitian mereka di hadapan Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat, Rabu (21/2/2018) (foto: Liputan6.com / edhie)

Liputan6.com, Semarang - Ubi jalar ungu ternyata bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah tinggi dan gula darah. Berdasarkan penelitian, ubi jalar ungu mengandung beta karoten, vitamin C, dan vitamin E yang bermanfaat bagi tubuh.

Sebagai antioksidan, ubi jalar ungu diklaim mampu mencegah pertumbuhan sel-sel kanker. Hasil penelitian Fakultas Udayana Bali, ternyata ubi jalar ungu itu juga mampu mengendalikan tekanan darah tinggi dan kadar gula darah.

Menurut Prof. Dr. dr. I Made Jawi, M. Kes, dari program pendidikan Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, pihaknya sudah berhasil mengekstrak ubi jalar ungu. Namun, penelitian berhenti dan tidak bisa dilanjutkan untuk produksi massal.

"Karena berbagai keterbatasan, maka penelitian itu meski sudah sampai pada kesimpulan, ternyata tak bisa diproduksi massal sebagai obat. Kalaupun belum sampai tahapan Bio Farmaka, setidaknya secara scientifik kami mampu mempertanggungjawabkan hasil riset itu," kata I Made Jawi, Rabu (21/2/2018).

Menurut Jawi, dipilihnya ubi jalar ungu sebagai obyek penelitian, karena ubi itu lebih disukai dibanding ubi jalar putih dan ubi jalar kuning. Tekstur yang lebih lembut dan rasa yang lebih manis menjadi salah satu pertimbangan.

"Jadi temuan kami ini menunjukkan bahwa ubi jalar ungu mampu mengendalikan tekanan darah tinggi dan kadar gula darah," kata Jawi.

Agar hasil riset tak berhenti sebagai tumpukan kertas, tujuh peneliti Universitas Udayana ini kemudian mendatangi pabrik jamu dan farmasi Sido Muncul. Mereka melihat proses pengolahan dari bahan mentah hingga jadi barang dalam kemasan siap jual. Pihaknya optimistis nanti hasil riset ubi jalar ungu itu bisa menjadi produk massal yang bermanfaat bagi lebih banyak orang.

 

Bermula Dari Niat

irwan unud
Direktur PT Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat memberi keterangan kepada media. (foto : Liputan6.com/edhie)

Kondisi obyektif bahwa para peneliti itu tak memiliki laboratorium lengkap, akhirnya mendoronga Direktur PT Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat mengakomodir ide itu. Menurut Irwan, Indonesia sangat butuh penelitian-penelitian yang berbasis pada kearifan masyarakat.

Irwan menjelaskan bahwa untuk menjadi fitofarmaka, produk-produk herbal Indonesia harus melalui serangkaian riset. Khusus untuk riset ubi jalar ungu dari Universitas Udayana ini, Irwan meminta agar segera dilakukan riset bersama.

"Dua minggu lagi mulai. Jadi bulan depan kita awali dengan uji toksifitas dulu. Kalau lolos, uji manfaat, dan terus sampai nanti bisa kita produksi. Sido Muncul siap membantu produksinya," kata Iran.

Sejauh ini, varian produksi PT Sido Muncul memang belum ada yang memanfaatkan ubi jalar sebagai bahan penyembuh. Irwan percaya kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Unud ini akan membawa kebaikan.

"Niatnya kita tarik pada titik yang sama, menjadi yang baik untuk menebar kebaikan. Jadi bukan untuk eksistensi pribadi, atau apa yang sifatnya pribadi," kata Irwan.

I Made Jawi menyambut baik kesediaan PT Sido Muncul Tbk untuk memfasilitasi penelitian mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya