Pesan untuk Sukmawati di Laman Pengadilan Agama Sidoarjo

Peretas mengambil alih tampilan depan situs web Pengadilan Agama Sidoarjo dengan menampilkan puisi Sukmawati beserta pesan khusus.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 09 Apr 2018, 18:31 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2018, 18:31 WIB
Pesan untuk Sukmawati di Laman Pengadilan Agama Sidoarjo
Peretas mengambil alih tampilan depan laman Pengadilan Agama Sidoarjo dengan menampilkan puisi Sukmawati beserta pesan khusus. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Sidoarjo - Laman Pengadilan Agama Kabupaten Sidoarjo tiba-tiba memunculkan pesan untuk Sukmawati Soekarnoputri. Pesan itu menanggapi puisi kontroversial ciptaannya yang berjudul "Ibu Indonesia.

Kepala Bagian IT, Pengadilan Agama Kabupaten Sidoarjo, Heru Santoso, membenarkan kejadian yang diduga ulah peretas. Pihaknya baru mendapat informasi itu setelah menerima laporan masyarakat bahwa layanan online pengadilan agama terganggu.

"Sekitar pukul 10.00 WIB tadi. Ada laporan dari masyarakat bahwa website-nya tidak bisa dibuka. Setelah kami cek, ternyata ada hacker yang mencoba masuk," kata Heru saat di kantornya, di Jalan Sekardangan, Kecamatan Kota Sidoarjo, Senin (9/4/2018).

Peretas itu menuliskan, "Suara Kidung Lebih Elok dari Alunan Azan?? Berhentilah Menghina Islam. Adzan Adalah Panggilan Mulia dari Allah Lebih Mulia Dari Kidung."

Mendapati hal itu, tim IT Pengadilan Agama langsung memperbaiki laman itu. Namun hingga saat ini, tim masih belum bisa mengembalikan laman ke kondisi normal.

"Kami mohon maaf sebesar-besarnya terhadap masyarakat. Dengan adanya ini, pelayanan terganggu," ucap Heru.

Data Aman

Pesan untuk Sukmawati di Laman Pengadilan Agama Sidoarjo
Peretas mengambil alih tampilan depan laman Pengadilan Agama Sidoarjo dengan menampilkan puisi Sukmawati beserta pesan khusus. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Walau diretas, pihaknya menyatakan bahwa data yang ada di dalamnya masih aman. Peretas yang mengatasnamakan Majalengka Security Cyber tersebut hanya memberi pesan pada tampilan depan.

"Hanya device-nya saja, tidak mengubah sistem atau data yang ada di dalamnya," kata Heru.

Ia mengaku peretas sudah berulang kali masuk ke laman Pengadilan Agama Sidoarjo, tapi baru kali ini berhasil masuk ke tampilan depan. Saat ini, ia sudah berkoordinasi dengan Mahkamah Agung untuk tindakan selanjutnya.

"Karena kan website kami sudah terintegrasi dengan Mahkamah Agung, maka untuk tindakan pelaporan kepada pihak kepolisian juga harus dilakukan koordinasi dengan pimpinan. Semoga saja besok bisa normal kembali," ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya