Liputan6.com, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta para siswa SMA dan sederajat agar tidak berkonvoi atau arak-arakan dengan sepeda motor untuk merayakan kelulusan mereka.
"Saya mohon jangan saling konvoi di jalan, jangan saling bajunya dicoret-coret," kata Sultan seusai peringatan Hardiknas di Alun-alun Utara, Yogyakarta, Rabu, 2 Mei 2018, dilansir Antara.
Menurut Sultan, perayaan kelulusan lebih utama dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat serta menyampaikan rasa bakti mereka kepada orang tua.
Advertisement
"Lebih baik pulang ke rumah dan sujud kepada orang tua yang telah membesarkan dan membiayai," kata Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan bahwa pihaknya telah mengirim surat kepada seluruh kepala SMA sederajat untuk tidak membiarkan siswanya menggelar konvoi atau arak-arakan di jalanan.
Baca Juga
"Sekolah harus bisa mengatur supaya tidak ada konvoi," katanya.
Menurut Aji, jika masih ada konvoi di jalanan, akan menjadi catatan bagi sekolah yang menandakan ketidakmampuan untuk melakukan upaya pencegahan kepada siswa.
"Kalau masih ada konvoi, pihak sekolah akan berkoordinasi dengan kepolisian. Sekolah tidak bisa melakukan upaya persuasif," katanya.
Pada Kamis, 3 Mei 2018, pukul 10.00 WIB, kelulusan siswa SMA/SMK sederajat akan diumumkan secara serentak. Meski demikian, mekanisme pengumuman itu diserahkan kepada masing-masing sekolah.
"Silakan saja caranya seperti apa? Ada yang sekaligus diberikan secara bersamaan, ada yang diajak keluar daerah, dan ada yang diumumkan secara 'online'," kata Aji.
Ratusan Polisi Berjaga
Sementara itu, Kapolres Gunung Kidul AKBP Ahmad Fuady mengatakan, telah menyiapkan 300 personel dari berbagai fungsi, baik di lingkungan polres maupun polsek, untuk mengamankan pengumuman kelulusan tingkat SMA/MA pada hari ini.
"Polisi melakukan pengamanan juga untuk melakukan pantauan adanya pelanggaran lalu lintas. Saat ini sedang melakukan Operasi Patuh 2018, tentu saja besok akan kita tindak tegas jika ada pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku konvoi," kata Kapolres.
Ia mengatakan penindakan tidak hanya dilakukan di lokasi razia kendaraan, tetapi juga pantauan kasat mata seperti kelengkapan kendaraan dan standar keamanan kendaraan. Untuk itu, pihaknya berharap orangtua mengawasi anak-anaknya.
"Kalau ada knalpot bising, tidak menggunakan helm, serta motor protolan akan kami hentikan. Kemudian akan kami periksa surat-suratnya," katanya.
Ahmad mengatakan, kepolisian akan menilang para pelanggar lalu lintas. Bahkan, pihaknya juga bisa saja menyita kendaraan jika tidak dilengkapi surat kelengkapan kendaraan.
Selain itu, pihak kepolisian juga mengantisipasi masuknya pelajar dari luar daerah. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah adanya gesekan antar-massa yang berkonvoi.
"Kami akan maksimalkan Polsek-Polsek yang ada terutama di wilayah perbatasan untuk meningkatkan keamanan dan pengawasan pada pengumuman kelulusan esok hari," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunung Kidul Bahron Rosyid mengatakan pihaknya tidak mengeluarkan surat edaran resmi terkait larangan konvoi kelulusan. Namun demikian, koordinasi dengan sekolah terus dilakukan untuk mengingatkan para siswa.
"Tidak ada edaran resmi, tetapi kami imbau untuk tidak melakukan konvoi. Kelulusan harus dimaknai dengan rasa syukur dan harus jauh dari anarkis," kata dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement