Rusun Sekolah Tenun untuk Pengembangan Tenun Nasional

Rusunawa dan Sentra Industri Tenun Songket terbesar di Indonesia yang bertempat di Nagari Tigo Jangko, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mei 2018, 23:04 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2018, 23:04 WIB
Rumah Tenun
Kementerian PUPR membangun rusunawa untuk mendukung pengembangan tenun nasional (Foto: Kemeterian PUPR)

Liputan6.com, Tanah Datar - Penyediaan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) terus ditambah di berbagai wilayah untuk berbagai kalangan yang membutuhkan hunian layak yang terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Penghuninya bisa anggota kepolisian, Aparatur Sipil Negara (ASN), pelajar sekolah juga pondok pesantren.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Komplek Sentra Tenun Songket di Lintau Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat sesuai dengan perintah Presiden Republik Indonesia dan berharap agar Rusunawa dapat dipergunakan dengan lebih optimal oleh pengrajin tenun.

"Rusun ini memiliki kamar tipe 24 yang di setiap kamarnya dilengkapi tempat tidur bertingkat, lemari, meja, kursi belajar dan kamar mandi di dalam,” kata Menteri Basuki saat mendampingi Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) RI Mufidah Jusuf Kalla meresmikan Rusunawa dan Sentra Industri Tenun Songket terbesar di Indonesia yang bertempat di Nagari Tigo Jangko, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, Selasa (8/5/2018).

Dia mengatakan bahwa tujuan pembangunan rusunawa agar para pengrajin tenun lebih produktif dan nyaman dalam menjalani pendidikan tenun. Harapannya rusun ini bisa dioptimalkan.

Dalam sambutannya Mufidah Jusuf Kalla menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian PUPR yang telah membangun Rusun untuk pengrajin tenun di Tanah Datar. Pembangunan sentra tenun tersebut berangkat dari perhatiannya terhadap keberadaan tenun di seluruh Indonesia yang memiliki potensi luar biasa, salah satunya adalah Sumbar.

Rusun tersebut akan dimanfaatkan oleh para siswa pengrajin tenun yang belajar di sekolah tenun pada kawasan tersebut. Pembangunan Rusun ini dibiayai dana APBN tahun Anggaran 2017 dan dilaksanakan dalam waktu 6 bulan. Rusun ini terdiri dari tower 3 lantai dengan jumlah 35 unit termasuk 2 unit difable dan tersedia ruang serbaguna. Rusun dapat ditempati sebanyak 70 orang.

“Rumah susun ini sangat bermanfaat bagi kita, karena rumah saya jauh dari sentra tenun. Dengan rusun ini, setelah pelatihan saya bisa menginap, karena sudah ada tempat tidur, lemari, dan kondisi sangat nyaman, terima kasih kepada Kementerian PUPR,” ungkap Silwa salah seorang siswa sekolah tenun.

Rusun ini dikerjakan oleh Kontraktor PT. Adhitama Royal Kontruksi dengan nilai kontrak Rp 9,4 miliar dan pengadaan meubelair dilakukan oleh PT. Anugerah Multikont Mandiri senilai Rp 449 juta.

Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Efendy, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi, Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin Gati Wibawa Ningsih, Dirjen Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera V Maryadi Utama, dan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Syaiful Anwar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya