1.000 Alasan Kenapa Dieng Selalu Jadi Favorit Wisata Libur Lebaran

Untuk mengantisipasi kemacetan akibat lonjakan pengunjung di Dieng, Banjarnegara, pada libur Lebaran 2018, kantong-kantong parkir pun dipersiapkan.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 30 Mei 2018, 06:03 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2018, 06:03 WIB
Kompleks Candi Arjuna Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Kompleks Candi Arjuna Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banjarnegara - Dataran Tinggi Dieng (DTD) atau Dieng masih menjadi andalan Banjarnegara, Jawa Tengah, untuk meraup pendapatan dari sektor pariwisata. Sejumlah objek wisata di Dieng selalu menjadi favorit untuk dikunjungi.

Keunikan Dieng tak hanya pada objek wisatanya yang spesifik, tetapi juga reputasinya sebagai salah satu permukiman penduduk tertinggi di Indonesia dan dunia. Suhu yang kadang turun hingga titik beku dianggap sensasional bagi wisatawan.

setiap libur panjang, wisatawan yang berkunjung ke Dieng pun melonjak tajam. Itu termasuk tiap libur panjang Lebaran/Idul Fitri.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dieng, Aryadi Darwanto, mengungkapkan biasanya pada masa libur Lebaran, terjadi lonjakan pengunjung yang sangat signifikan. Pada libur Lebaran 2017 lalu, pengunjung mencapai 60 ribu orang.

Adapun tahun ini, UPT Dieng menyediakan sebanyak 112 ribu lembar tiket. Target kunjungan di tahun 2018 ini memang meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Oleh sebab itu, pengelola wisata mulai bersiap menyambut lonjakan jumlah wisatawan pada libur panjang dan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah pada Juni nanti.

UPT Dieng telah mempersiapkan infrastruktur pendukung. Antara lain, papan penunjuk, pemandu jalan, baik lewat suara maupun pelang, posko pengamanan, hingga posko kesehatan.

Prediksi Puncak Kunjungan Wisatawan pada Lebaran 2018

Persiapan konser Jazz Atas Awan di Kompleks candi Arjuna, Dieng, 2014 . (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Persiapan konser Jazz Atas Awan di Kompleks candi Arjuna, Dieng, 2014 . (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Namun, menurut dia, secara resmi kepanitiaan Dieng menyambut libur Lebaran tahun ini baru akan dirapatkan pada awal Juni mendatang.

“Kita sudah menyiapkan semuanya, Mas. Obat-obatan pun sudah disebar ke tiap pos-pos retribusi,” ucapnya, Selasa, 29 Mei 2018.

Puncak kunjungan pada masa libur Lebaran di Dieng diperkirakan terjadi pada lima hari hingga 10 hari setelah hari H Idul Fitri. Puncaknya terjadi sekitar sepekan setelah Lebaran.

Oleh sebab itu, ia menganjurkan agar wisatawan yang hendak berkunjung ke ke berbagai objek wisata Dieng untuk mengatur perjalanan wisatanya bukan pada puncak kunjungan.

Untuk mengantisipasi kemacetan akibat lonjakan pengunjung di Dieng, Banjarnegara, pada libur Lebaran 2018, kantong-kantong parkir pun dipersiapkan di area yang sudah mendekati daerah kunjungan wisata.

“Baik tambahan ruas jalan dan lahan parkir, kan, tidak banyak. Jadi, untuk sampai ke situ, harus dibagi per hari. Kalau terlalu ramai kan macet, Mas,” dia menerangkan.

Dari belasan objek wisata di Dieng, biasanya kompleks Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Telaga Warna, Museum Arkeologi Dieng, dan Gardu Pandang menjadi destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi.

Tiap libur lebaran dibentuk kepanitian yang terdiri dari pemerintah kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Polsek, Koramil, Puskemas dan pemerintah desa di dua kabupaten pun dilibatkan.

Pasalnya, Dieng memang terbagi menjadi dua daerah administratif, yakni Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, dan Kecamatan Kejajar, Kabupaten Dieng.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya