Waspada, Jalan Sempit dan Titik Rawan Macet Jalur Brebes-Purwokerto

Menjelang musim mudik Lebaran 2018, kepolisian dan Dinas Perhubungan Banyumas mengidentifikasi sejumlah titik rawan macet dan jalur sempit di ruas jalan Brebes-Purwokerto.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 05 Jun 2018, 10:30 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2018, 10:30 WIB
Titik rawan macet menjelang kota Purwokerto di perlintasan sebidang Stasiun Besar Purwokerto . (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Titik rawan macet menjelang Kota Purwokerto di perlintasan sebidang Stasiun Besar Purwokerto. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Purwokerto - Jalan nasional antara Brebes menuju Purwokerto, Jawa Tengah, adalah salah satu jalur arteri atau jalur utama mudik Lebaran 2018. Posisinya vital lantaran menghubungkan Jalur selatan dan tengah menuju pantai utara Pulau Jawa atau pantura.

Jalur ini selalu ramai oleh kendaraan dari Jalan Lintas Lintas Selatan (JLS) menuju pantura atau sebaliknya. Bahkan, pada hari-hari biasa pun jalan ini selalu ramai dan padat kendaraan.

Kadang, kendaraan mengular di sejumlah ruas pada jam-jam sibuk. Tak jarang, rayapan kendaraan terjadi hingga berkilometer. Pasalnya, di jalur ini ada jalur sempit dan juga titik rawan macet.

Menjelang masa mudik Lebaran 2018, kepolisian dan Dinas Perhubungan Banyumas mengidentifikasi sejumlah titik rawan macet dan jalur sempit di ruas jalan Brebes-Purwokerto ini.

Jalur sempit tersebar mulai dari perbatasan Brebes di Kecamatan Pekuncen, Cilongok hingga Rawalo. Dikhawatirkan kendaraan pemudik terhambat di jalur-jalur sempit ini.

Selain itu, ada pula titik yang rawan macet pada mudik Lebaran 2018. Salah satu yang paling diwaspadai adalah simpang tiga Ajibarang dan pertigaan SPBU Ajibarang.

Saksikan video pilihan berikut:

Waspada Macet di Simpang Ajibarang Banyumas

Persimpangan Ajibarang di Taman Kota diprediksi rawan macet pada masa puncak arus mudik dan balik lebaran 2018. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Persimpangan Ajibarang di Taman Kota diprediksi rawan macet pada masa puncak arus mudik dan balik Lebaran 2018. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Pasalnya, dua titik berdekatan ini merupakan persimpangan pertemuan kendaraan dari jalur tengah menuju jalur selatan dan sebaliknya.

Di titik ini juga terdapat pasar Ajibarang dan Pasar Hewan Ajibarang yang lokasinya berimpitan. Tak hanya itu, tak jauh dari simpang tiga Ajibarang, terdapat objek wisata yang selalu ramai dikunjungi pada musim libur panjang.

Sebab itu, kepolisian bersama dengan dinas perhubungan membentuk tim pengurai gabungan untuk mengantisipasi macet pada puncak arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 2018 mendatang. Petugas gabungan itu akan ditempatkan di titik rawan macet ini.

“Jadi kita, cek betul. Kita yakinkan semuanya, kita bentuk tim pengurai gabungan ada dari Satlantas Polres dan Dinas Perhubungan. Kita sama-sama bersinergi untuk mengurai kemacetan," ucap Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun.

Lantaran terdapat objek wisata, diperkirakan kemacetan panjang justru terjadi pada hari setelah Lebaran atau arus balik. Sebab, terjadi puncak kunjungan ke tempat wisata, pasar, dan meningkatnya volume kendaraan domestik.

"Kemungkinan pada arus balik nanti. Arus balik nanti akan mengalami penumpukan, terutama di titik Ajibarang ini," dia menjelaskan.

Kepala Seksi Rekayasa dan Prasarana Dinas Perhubungan atau Dishub Banyumas, Hermawan mengemukakan, Dishub menyiapkan 85 petugas untuk bergabung dengan tim pengurai kemacetan Polres Banyumas.

Jalur Alternatif Antisipasi Macet Banyumas

Ruas jalur sempit di Pekuncen-Ajibarang, Kabupaten Banyumas, rawan hambatan dan macet pada arus mudik lebaran 2018. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ruas jalur sempit di Pekuncen-Ajibarang, Kabupaten Banyumas, rawan hambatan dan macet pada arus mudik lebaran 2018. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Pada masa mudik 2018 ini, Dinas Perhubungan Banyumas dilibatkan turun ke lapangan untuk membantu mengurai kemacetan di jalur mudik bersama dengan kepolisian. Dengan banyaknya petugas yang disiagakan, diharapkan jika terjadi kemacetan akan cepat terurai dan memperburuk situasi.

Untuk mencegah kemacetan arus mudik, Dishub juga telah memasang barikade di sejumlah titik rawan, antara lain di Kota Purwokerto, Sumpiuh, Patikraja dan Ajibarang. Barikade dipasang agar lalu lintas lebih teratur dan pengendara tidak asal putar arah yang bisa memicu kemacetan.

"Pengendara tinggal ikuti itu barikade itu. Jadi tidak asal belok," ucap Hermawan.

Selain bertugas mengurai kemacetan, petugas gabungan juga bakal mengarahkan pengendara agar melalui sejumlah jalur alternatif jika jalur utama padat.

Di antaranya, pemudik dari arah Cilacap menuju Purwokerto akan diarahkan tidak semua melewati ruas Rawalo-Patikraja-Purwokerto yang kerap macet parah saat puncak arus mudik. Pengendara akan diarahkan melalui jalur Ajibarang-Cilongok-Purwokerto untuk mengurai kemacetan di jalur tersebut.

Jika terjadi kemacetan di Bumiayu, Brebes yang akan mengular sampai Pekuncen-Ajibarang, Banyumas, disediakan jalur alternatif Pekuncen-Kalisari-Cilongok bagi kendaraan ke arah timur. Alternatif lainnya, Kota Purwokerto dan Pekuncen-Karangbawang-Wangon untuk kendaraan ke arah Jalan Lintas Selatan.

Bila volume kendaraan Purwoketo-Brebes tinggi dan rawan macet, kendaraan dari Banjarnegara yang hendak menuju Jakarta lewat Tol Trans Jawa pun akan dialihkan melewati Purbalingga-Pemalang.

Dinas Perhubungan juga telah mempersiapkan jalur alternatif khusus untuk mengurai kemacetan di sejumlah titik, termasuk di Ajibarang. Jalur alternatif itu memungkinkan pengalihan lalu lintas dan mengurai kemacetan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya