Karangasem - Aktivitas vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, kembali menggeliat. Setelah tiga hari lalu gunung tertinggi di Bali ini erupsi, kejadian serupa terjadi pada Rabu (13/6/2018), sekitar pukul 11.05 Wita.
Gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu mencapai kurang lebih 2.000 meter dari atas puncak.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat daya," ucap Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di akun Twitternya.
Advertisement
Baca Juga
Pada saat erupsi Gunung Agung berlangsung, cuaca di langit Amlapura (ibu kota Kabupaten Karangasem) sedang cerah-cerahnya. Warga sendiri tidak begitu panik. Meski begitu, mereka tetap waspada untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan hujan abu vulkanik di sekitar lereng Gunung Agung. Diprediksi, hujan abu berlangsung beberapa menit ke depan.
Baca berita menarik dari JawaPos.com lain di sini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Erupsi Susulan
Sebelumnya, Kasubid Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Dr Devi Kamil Syahbana memprediksi bakal terjadi erupsi susulan setelah erupsi tiga hari lalu.
"Status Gunung Agung masih berstatus Level III (Siaga), jadi potensi erupsi susulan masih bisa terjadi kapan saja," kata Dr Devi.
Berdasarkan catatan Jawa Pos Radar Bali, erupsi Gunung Agung terjadi setiap 10 hari sekali. Di antaranya terjadi pada 19 Mei, 29 Mei, dan pada 10 Juni 2018 lalu. Erupsi terbaru pada hari ini.
Periode letusan seperti itu menurut Devi biasanya berulang lagi. Hanya saja itu semua bersifat perkiraan. "Paling tidak untuk antisipasi agar tidak kaget," ujarnya.
Potensi erupsi susulan masih mungkin terjadi. Karena itu, PVMBG masih melarang aktivitas di lereng Gunung Agung, terutama yang berada empat kilometer dari puncak gunung.
Advertisement