Batal Menikah, Gadis di Buton Tengah Ditemukan Gantung Diri

Riana diduga nekat gantung diri sesudah dilamar dan siap dinikahi. Tiba-tiba, orangtua mempelai laki-laki membatalkan pernikahan secara sepihak.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 22 Jun 2018, 21:01 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2018, 21:01 WIB
Bunuh Diri
Ilustrasi Foto Bunuh Diri (iStockphoto)

Liputan6.com, Buton Tengah - Lebih baik mati daripada menanggung malu. Demikian kata-kata terakhir Ariana (18) seorang remaja lulusan SMA kepada ibunya sebelum nekat gantung diri dengan seutas tali jemuran, Kamis, 21 Juni 2018.

Remaja asal Desa Napa, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah (Buteng) itu ditemukan sudah tak bernyawa di dalam kamarnya, sekitar pukul 10.00 Wita. Wanita tersebut didapati tergantung pada sebuah tali nilon berwarna biru yang diikat di kayu yang melintang di langit-langit kamarnya.

Kabar dari pihak keluarga, Riana diduga nekat gantung diri karena kecewa bercampur malu. Sebab, sudah dilamar dan siap dinikahi, tiba-tiba orangtua mempelai laki-laki membatalkan pernikahan secara sepihak.

Kakek korban gantung diri, La Adi Maludu (70) membenarkan jika dia sebelumnya didatangi keluarga pihak laki-laki. La Adi mengatakan, keluarga laki-laki berfirasat akan terjadi sesuatu yang buruk terhadap calon mempelai perempuan.

Pasalnya, Ariana langsung sakit usai dua hari dilamar. Selain itu, ada mimpi dari pihak keluarga calon mempelai laki-laki yang dianggap tidak baik.

"Jadi, mereka datang membatalkan pernikahan secara baik-baik. Tapi, sebelum menikah Ariana memang sudah sakit," ujar La Adi.

La Adi melanjutkan, dia langsung menelepon Ariana terkait kabar ini. Ariana kemudian berusaha menghubungi kekasihnya yang akrab dipanggil Tino melalui telepon berkali-kali, tetapi tidak diangkat.

La Adi mengatakan, kedua calon mempelai tinggal mencari hari baik usai Idul Fitri. Sebab, prosesi lamaran sudah dilakukan sebelum bulan Ramadan lalu.

 

Wejangan Sang Ibu

Malu karena Batal Menikah, Wanita di Buton Tengah Gantung Diri
Korban yang tak terselamatkan setelah dipindahkan dari tali yang dipakai untuk gantung diri. (Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Pagi hari sebelum ditemukan bunuh diri, korban sempat sarapan bersama ibunya. Wa Thia, ibu korban mengaku sempat memberikan banyak wejangan kepada anak kesayangannya itu.

"Saya bilang pagi harinya, tidak usah ditanggapi kalau calonmu itu, dia tidak angkat telepon. Habis itu, saya keluar rumah," kata Wa Thia.

Kata Wa Thia, anaknya sempat menelepon calon suaminya, tetapi lelaki yang diketahui bernama Tino itu hanya tertawa. Sikap pria yang baru lulus di perguruan tinggi itu makin membuat putrinya sakit hati.

Kematian anak perempuannya itu, menurut Wa Thia, tidak diketahui ayah mereka. Sebab, sang ayah sedang melaut sejak pagi.

Sementara itu, pihak laki-laki yang dikonfirmasi melalui keluarganya menolak berkomentar banyak. Saat dikonfirmasi, kakak Tino bernama Suyuti hanya mengatakan kejadiannya terlalu dilebih-lebihkan.

"Saya tidak mau banyak bicara, kejadiannya tak seperti itu," kata Suyuti.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya