Menghangat Bersama Jazz Gunung Bromo

Jazz Gunung Bromo sudah digelar hingga 10 kali. Sedikitnya enam ribu pengunjung memadati pergelaran.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jul 2018, 08:02 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2018, 08:02 WIB
Jazz Gunung Bromo 2017 Dekatkan Penikmat Musik dengan Alam
Ingin Menikmati Musik Musik Jazz dari ketinggian lebih dari 2000 meter diatas permukaan laut? Yuk, datang ke Jazz Gunung Bromo 2017.

Liputan6.com, Jakarta Ribuan pengunjung memedati pergelaran Jazz Gunung Bromo di Amfiteater Jiwa Jawa Resort Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, selama tiga hari sejak Jumat (27/7/2018) hingga Minggu (29/7).

Jumlah pengunjung baik wisatawan mancanegara maupun domestik per harinya mencapai 2.000 orang. Sehingga diprediksi selama tiga hari digelar Jazz Gunung Bromo dipadati sekitar 6.000 orang.

Jazz Gunung Bromo sudah digelar hingga 10 kali atau memasuki satu dasawarsa. Kali ini jazz gunung tersebut digelar selama tiga hari karena biasanya jazz Gunung Bromo hanya digelar selama dua hari.

"Selain itu, tema keberagaman dengan menampilkan berbagai musisi tidak hanya dari genre jazz saja seperti pop, reggae, soul, dan R&B juga disuguhkan dalam atraksi Jazz Gunung Bromo 2018," kata Media Relation Jazz Gunung Bromo Aldila Karina di Probolinggo, Sabtu 28 Juli 2018, dilansir Antara.

Pada hari pertama, sejumlah musisi jazz yang menghibur penonton di antaranya Jungle by Night asal Belanda,Kramat Ensamble Percussion, Tohpati Bertiga, Tropical Transit, Barry Likumahuwa, dan Andre Hehanusa yang membuat suasana dingin Gunung Bromo menjadi sedikit hangat.

Pria bernama lengkap Andre Ronal Benito Hehanussa Yance itu membawakan sejumlah lagu yakni lagu Masih Ada Getaran, Sio Mama, Rasa Sayange, Kuta Bali dan Bidadari yang membuat penonton terpesona.

Penonton pun dibuat terlena dan seakan tidak merasakan cuaca dingin di Gunung Bromo yang bersuhu sekitar 12 derajat celcius hingga 5 derajat celcius pada malam harinya, sehingga jazzmania sangat menikmati musik jazz yang dibawakan sejumlah musisi.

"Masing-masing musisi punya performance yang cukup atraktif, sehingga cuaca dingin di Gunung Bromo seakan tidak mempengaruhi antusias penonton untuk menikmati alunan musik Jazz Gunung Bromo tersebut," katanya.

Jazz Gunung Bromo yang digelar di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo tersebut juga diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk meningkatkan perekonomian di wilayah setempat dan tentunya meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo.

"Kunjungan wisatawan ke Bromo meningkat saat Jazz Gunung Bromo digelar dan hal tersebut terlihat penuhnya homestay yang disewa para wisatawan dalam konser jazz gunung tersebut," kata Camat Sukapura Yulius Christian.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya