Akses Wisata Sempat Terputus, Kondisi Kawasan Gunung Bromo Kembali Normal Setelah Terdampak Longsor

Peristiwa tanah longsor, pada Senin, 10 Februari 2025 sempat menyebabkan jalur menuju Gunung Bromo melalui Kabupaten Malang terputus

oleh Henry diperbarui 12 Feb 2025, 08:03 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2025, 07:00 WIB
Kawasan wisata Gunung Bromo. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Peristiwa tanah longsor, pada Senin, 10 Februari 2025 sempat menyebabkan jalur menuju Gunung Bromo melalui Kabupaten Malang terputus... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyatakan jalur menuju Gunung Bromo via Kabupaten Malang, Jawa Timur sudah normal kembali dan bisa dilewati kendaraan milik wisatawan, pada Selasa, 11 Februari 2025, setelah sebelumnya sempat terdampak longsor.

"Untuk akses (menuju Gunung Bromo) dari jalur Kabupaten Malang sudah normal, kembali lancar," terang Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan Balai Besar TNBTS, Hendra Wisantara di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa, dikutip dari Antara.

Peristiwa tanah longsor, pada Senin, 10 Februari 2025 di jalur yang masuk wilayah Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang menyebabkan jalur menuju Gunung Bromo melalui Kabupaten Malang terputus. Selain di Desa Ngadas, longsor turut terjadi di jalur utama Desa Gubukklakah dan akses ke arah Dusun Jarak Ijo. Area tersebut juga menjadi jalan akses ke kawasan wisata Bromo dari Kabupaten Malang.

Ketika longsor terjadi, kata Hendra pihaknya bersama petugas gabungan dan masyarakat setempat langsung bergerak cepat melakukan pembersihan jalan dari material longsor yang terdiri dari tanah dan pepohonan. "Sedangkan untuk wisatawan menunggu di lokasi aman sampai longsor bisa teratasi dan dapat jalur bisa dilalui kembali," jelasnya.

Selain itu, Hendra tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat yang akan berwisata ke Gunung Bromo supaya senantiasa memperhatikan perkembangan kondisi cuaca. "Kami tetap menghimbau bagi semua pengguna akses jalan menuju Bromo untuk tetap berhati-hati, karena kondisi cuaca angin dan di beberapa titik masih rawan longsor," ucapnya.

Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Sadono Irawan, mengatakan proses pembersihan jalur menuju Gunung Bromo yang dilakukan oleh petugas gabungan rampung sepenuhnya pada Selasa, pukul 16.00 WIB.

 

Penyebab Longsor di Jalur Menuju Bromo

Peringatan longsor dan cuaca ekstrem di kawasan Gunung Bromo
Peringatan longsor dan cuaca ekstrem di kawasan Gunung Bromo.  foto; (dok.Instagram @bbtnbromotenggersemeru/https://www.instagram.com/p/DF6wf-mJrYN/Henry)... Selengkapnya

"Penanganan dam juga pembersihan semua titik longsoran telah selesai dan arus lalu lintas kembali normal. Jalan yang tertutup material sudah bisa dilalui kendaraan," kata Sadono.

Meski begitu, petugas BPBD bersama jajaran terkait masih tetap melakukan pemantauan di jalur yang sebelumnya terdampak tanah longsor  Pemantauan fokus dilakukan di jalur Gubugklakah sampai Ngadas terkait longsor susulan.BPBD dalam laporannya juga menyatakan bahwa peristiwa tanah longsor disebabkan oleh cuaca hujan deras yang terjadi sejak Senin dini hari hingga siang .

Kejadian tersebut tidak sampai menyebabkan jatuhnya korban jiwa.Sebelumnya, pihak TNBTS sudah mengeluarkan peringatan untuk lebih berhati-hati di tengah kondisi cuaca ekstrem seperti ini. Informasi itu dibagikan di akiun Instagram resmi mereka, @bbtnbromotenggersemeru

"Untuk yang berniat ke Bromo juga tetap berhati-hati ya.. Longsor bisa terjadi sewaktu-waktu dan di beberapa titik. Hujan lebat juga wajib diantisipasi dengan membawa jas hujan dan peralatan pendukung lainnya," tulis keterangan unggahan pada Selasa, 11 Februari 2025.

"Angin kencang disekitar pusung gedhe (laut pasir) dan Lembang Watangan (savana) bisa membuat pelindung kepalamu terbang melayang bersama kenangan manis dan pahitmu juga kalau tidak siaga. Kita memang perlu healing, tapi pulang dengan selamat lebih penting. Stay safe ya sahabat, semoga informasi ini bermanfaat ya sahabat," sambung unggahan tersebut.

Bromo Padat Pengunjung Saat Long Weekend

Bromo
Penampakan antrean mengular di toilet Gunung Bromo. (Liputan6.com/ Dok bromoproject.id)... Selengkapnya

Kawasan wisata Gunung Bromo, Jawa Timur selalu dipadati pengunjung di masa liburan, termasuk di momen libur panjang Isra Mikraj dan Hari Raya Imlek 2025 ini. Hal ini terlihat dari antrean jip hingga toilet umum di kawasan Gunung Bromo yang mengular.

Terkait situasi tersebut, pihak pengelola Gunung Bromo akhirnya buka suara. Saat dihubungi tim Regional Liputan6.com, 29 jJanuari 2025, Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Endrip wahyutama mengatakan, antrean di pintu masuk Gunung Bromo disebabkan banyak wisatawan yang tidak mendaftar secara online, padahal mendaftar online sudah menjadi syarat utama bagi wisatawan saat ingin masuk ke kawasan tersebut.

Dari hasil kunjungan wisata pada saat libur panjang Isra Mi’raj dan Imlek tanggal 24 – 27 Januari 2025, masih ditemukan beberapa pengunjung maupun pelaku wisata yang belum mendaftar secara online saat tiba di pintu masuk sehingga menimbulkan antrean panjang di loket pintu masuk," kata Endrip.

Ia juga mengimbau, wisatawan yang ingin berkunjung ke Gunung Bromo mematuhi peraturan dengan membeli tiket melalui booking online, sehingga memiliki barcode sebelum tiba di pintu masuk. Dan semua bisa dilakukan dengan mudah sebelum tiba di lokasi wisata Gunung Bromo.

Soal Antrean Panjang di Toilet Bromo

Gunung Bromo Dipadati Pengunjung, Antre Masuk Toilet sampai 2 Jam
Gunung Bromo Dipadati Pengunjung, Antre Masuk Toilet sampai 2 Jam.  foto: (dok.Instagram @bromoproject.id/https://www.instagram.com/bromoproject.id/https://www.instagram.com/bromoproject.id/reel/DFUsYj-vnrG/Henry)... Selengkapnya

"Jika menggunakan jasa tour operator/tour guide, mintalah bukti pembelian tiket booking online kepada tour operator/tour guide atau supir jip sebelum melakukan keberangkatan menuju kawasan Gunung Bromo," katanya.

Selain antrean di pintu masuk, terjadi juga antrean yang mengular di toilet dalam kawasan Gunung Bromo. Terkait hal ini, Endrip menuturkan, fokus utama taman nasional adalah pelestarian alam dan keanekaragaman hayati.

"Menambah jumlah pembangunan fasilitas seperti toilet dapat mengganggu atau merusak habitat alami keanekaragaman hayati yang ada di sana," katanya. Endrip menegaskan, pengelolaan limbah manusia yang tidak tepat juga dapat mencemari tanah dan air, yang dapat berdampak negatif pada ekosistem setempat.

Selain itu pembangunan di dalam taman nasional harus mematuhi peraturan yang ketat dan memerlukan izin khusus untuk memastikan bahwa pembangunan tidak merusak lingkungan dan sejalan dengan tujuan konservasi.

"Jadi kami mengimbau untuk memaksimalkan waktu yang ada di sekitar view point untuk menggunakan fasilitas toilet yang ada baik yang disediakan oleh pelaku wisata ataupun taman nasional sebelum turun ke Pusung Gedhe Laut Pasir maupun Savana Lembah Watangan," tuturnya.

 

Infografis Letusan Gunung Bromo
Infografis Letusan Gunung Bromo (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya