Kematian Dramatis Begal Sadis Saat Hendak Pensiun

Dua mobil dan puluhan sepeda motor yang dikendarai polisi di Bangkalan harus dikerahkan untuk bisa melumpuhkan begal sadis yang hendak pensiun.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Sep 2018, 03:02 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2018, 03:02 WIB
20151006-Kabut asap
Ilustrasi jenazah.

Liputan6.com, Bangkalan - Usianya terbilang muda, 30 tahun saja. Namun, Rijal, warga Desa Jadih, Kecamatan Socah, Bangkalan, Jawa Timur, menyambut maut dengan mengenaskan. Ia ditembak mati aparat Polres Bangkalan karena rentetan aksinya sebagai begal.

Ironisnya, Rijal mengembuskan napas terakhir justru saat hendak 'pensiun' membegal. Dia ingin memulai hidup baru dengan menjadi supir dump truk.

Tewasnya Rijal bermula pada Jumat siang, 21 September 2018. Dia hendak mengantarkan batu bedel pesanan pelanggan ke daerah dekat Suramadu.

Ketika sampai di jalan Desa Parseh, Rijal yang sudah lama buron, bahkan telah masuk DPO, berpapasan dengan sejumlah polisi yang sedang patroli.

Polisi rupanya tahu, sopir dump truk warna hijau itu adalah buronan yang telah lama mereka cari. Foto Rijal telah lama disebar. Tidak hanya dalam bentuk selebaran tapi juga dicetak dalam banner dan dipajang di sejumlah ruas jalan.

Polisi pun berusaha menghentikan Rijal. Bukannya berhenti dan menyerah, Rijal malah memacu lebih kencang truknya ke arah Suramadu. Kejar-kejaran pun terjadi bak adegan di film action.

Sampai di Akses Suramadu, Rijal putar balik, kembali lagi ke arah Desa Parseh. Polisi di Bangkalan terus mengejar. Jumlahnya makin banyak. Dua mobil dan puluhan sepeda motor yang dikendarai tim Buser.

Sesekali terdengar suara tembakan peringatan ke udara. Ada pula tembakan langsung ke ban belakang. Polisi bahkan ada yang nekat menyalip truk, dan melempar kacanya dengan batu bata.

Tembakan ke ban akhirnya kena juga. Ban pun kempes. Namun, Rijal tak berhenti. Dia terus melaju. Sampai dua ban belakang sebelah kanan hancur jadi serpihan, tersisa velg-nya saja.

Truk baru benar-benar terhenti setelah sampai di jalan dekat lapangan karapan sapi di Desa Sendeng. Lapangan itu populer dengan nama pemiliknya, Lapangan Haji Tohir.

Rijal pun turun dari ruang kemudi. Tangannya menggenggam sebilah pisau. Upaya polisi memintanya menyerah tidak digubris. Akhirnya dor... polisi menembak, kena dadanya, begal itu langsung tergeletak dan mati.

 

 

Buronan Dua Polres

Kematian Dramatis Begal Sadis Saat Hendak Pensiun
Dua mobil dan puluhan sepeda motor yang dikendarai polisi di Bangkalan harus dikerahkan untuk bisa melumpuhkan begal sadis yang hendak pensiun. (Liputan6.com/Musthofa Aldo)

Usai penembakan itu, malam harinya, bakda Isyak. Kapolres Bangkalan, AKBP Boby Paludin Tambunan menggelar press rilis, langsung di depan kamar mayat RSUD Syamrabu.

"Korban melawan, mengancam petugas, jadi kami tindak tegas dan terukur (ditembak)," kata dia, Sabtu, 22 September 2018.

"Kepada enam DPO begal yang lain, kami himbau untuk menyerahkan diri. Kalau tidak menyerah pasti kami cari sampai dapat," imbuh mantan Kasubdit III Jatanras Polda Jatim itu.

Kata Boby, Rijal juga buronan Polrestabes Surabaya atas kasus yang sama yaitu begal yang dalam KUHP diistilahkan dengan Pencurian dengan kekerasan.

Menurut catatan polisi, Rijal terdeteksi membegal sejak 2017. Meski tergolong baru, ia sangat aktif. Korbannya puluhan. Dia juga Raja Tega karena rata-rata korbannya dilukai.

Korban terakhirnya adalah sales rokok, kejadiannya usai lebaran Idul Adha lalu di jalan Desa Sendeng Dejeh. Tangan kanan si sales dibacok sampai nyaris putus.

"Rijal dan komplotannya juga yang membegal sejumlah wisatawan Bukit Jaddih," ucap Boby.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya