Teatrikal Parade Surabaya Juang Tetap Digelar Usai Insiden Surabaya Membara

Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser sebelumnya mengatakan bahwa ada perubahan konsep dalam "Parade Surabaya Juang" menyusul insiden "Surabaya Membara".

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Nov 2018, 12:02 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2018, 12:02 WIB
Ilustrasi teatrikal
Ilustrasi teatrikal (Liputan6.com/ Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan teatrikal "Parade Surabaya Juang" yang akan digelar mulai dari Viaduk Tugu Pahlawan hingga Taman Bungkul pada Minggu (11/11) tetap akan digelar meski terjadi insiden "Surabaya Membara" pada Jumat 9 November 2018 malam.

"Tetap digelar. Kalau kita yang menggelar selalu melibatkan tidak hanya pihak kepolisan, Satpol PP melainkan juga guru-guru dilibatkan," kata Tri Rismaharini usai upacara Hari Pahlawan di Taman Surya, Surabaya, Sabtu (10/11/2018)

Menurut Risma, pihaknya ingin menjadikan peringatan 10 November sebagai suatu kebangkitan untuk terus memompa semangat anak-anak Surabaya.

"Karena ke depan itu itu berat. Kalau anak-anak tidak punya daya juang, mereka akan kalah bersaing di era persaingan global," katanya dilansir Antara.

Saat ditanya apakah ada konsep yang diubah dalam "Parade Surabaya Juang" tahun ini sebagai antisipasi agar tidak terjadi insiden serupa dengan "Surabaya Membara", Risma dengan tegas mengatakan tidak ada perubahan.

"Tidak ada perubahan. Tapi saya tidak hafal perkembangannya sampai saat ini," katanya.

Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser sebelumnya mengatakan bahwa ada perubahan konsep dalam "Parade Surabaya Juang" menyusul insiden "Surabaya Membara".

"Usai upacara kami rapat koordinasi membahas hal itu. Yang jelas ada beberapa titik yang akan dijadikan kegiatan teatrikal. Salah satu titik di viaduk Tugu Pahlawan kemungkinan akan ditiadakan," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto sebelumnya mengatakan acara "Surabaya Membara" yang mengakibatkan tiga orang meninggal dan belasan orang luka-luka, bukan kegiatan dari Pemkot Surabaya.

"Tidak ada permintaan pengamanan dan kesehatan dari Pemkot Surabaya. Dari kami tidak ikut terlibat," katanya.

Meski demikian, lanjut dia, Pemkot Surabaya ikut membantu evakuasi para korban yang terluka untuk dibawa ke rumah sakit dan melakukan pendataan para korban meninggal dan terluka agar bisa dihubungkan dengan pihak keluarga.

Menurut dia, kejadian tersebut berawal dari penonton yang melihat Surabaya Membara dari atas viaduk yang berdekatan dengan rek kereta api. Namun, lanjut dia, pada saat kereta api melewati viaduk tersebut belasan terjatuh dari atas viaduk.

Data sementara yang dihimpun atas insiden Surabaya Membara yakni tiga orang meninggal, 12 orang dirawat ke RSUD Soewandhie, empat dirawat di RSUD Soetomo dan tiga orang dirawat ke RS PHC.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya