Bojonegoro - Peninggalan nenek moyang yang melegenda dan memiliki nilai budaya serta filosofi kehidupan di antaranya terdapat pada keris.
"Keris itu ageman, bisa diartikan busana atau pakaian. Bagi orang Jawa, keris mengandung makna mendalam, bahkan terdapat filosofi alur kehidupan," kata Sulistiono, anggota Paguyuban Senopati (Serikat Pelestari Tosan Aji) Nusantara, di Kabupaten Bojonegoro, Senin, (18/11/2018).
Menurut Sulistiono, ada empat simbol bilah keris yang harus diketahui bahkan wajib dimiliki orang Jawa, terutama generasi muda. Keempatnya memiliki dapur atau bentuk lurus, runcing, dan tajam.
Advertisement
Baca Juga
"Orang Jawa memiliki empat pusaka wajib berdapur lurus. Pusaka keris itu adalah Brojol, Tilam Sari, Tilam Upih, dan Jalak Sangu Tumpeng," ujar pria asli Wonogiri, Jawa Tengah, itu.
Empat keris tersebut mempunyai arti yang berbeda-beda, tapi saling berkaitan. Keris Brojol merupakan lambang keluar dari sebuah permasalahan. Tilam Sari melambangkan keluarga sakinah, mawadah, dan warahmah.
Sedangkan, Tilam Upih adalah lambang jiwa pemikir dan menurut kepada guru dan Jalak Sangu Tumpeng melambangkan sudah tidak kurang sandang lan pangan atau pakaian dan makanan. Hal ini seperti dilansir dari Times Indonesia
"Dalam filosofi Islam, empat lambang keris itu disebut doa sapu jagat. Jika orang Jawa sudah memiliki empat pusaka ini, sesuai dengan filosofinya, maka dia akan sukses dalam hidupnya, pasti itu," katanya.
Sulistiono berpesan, sebelum masuk lebih dalam mengenai seluk-beluk keris, alangkah baiknya mengetahui dapur-dapurnya terlebih dahulu.
“Karena kalau langsung masuk ke makna inti dari keris pasti akan percuma, seperti halnya beli dalam karung," tuturnya.Â
Baca juga berita menarik dari Times Indonesia di sini
Saksikan video menarik berikut ini:
Â